Museum Keprajuritan Indonesia berada di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, bersebelahan dengan Museum Transportasi di sisi Timur, Museum Serangga dan Museum Pusaka di sisi sebelah Barat, dan Anjungan Jawa Timur di sisi Utara.
Bangunan Museum Keprajuritan Indonesia yang diresmikan pada 5 Juli 1987 oleh Presiden Soeharto ini berbentuk benteng segi lima dengan meriam pertahanan di bagian atas benteng, menara pengintai di setiap sudutnya, dan dikelilingi oleh parit perlindungan dengan pintu masuk terbuat dari kayu yang besar.
Luas bangunan museum adalah 7.545 m2 dengan lahan seluas 4,5 ha. Di dalam Museum Keprajuritan Indonesia pengunjung bisa melihat 23 patung para pahlawan terbuat dari perunggu, kapal tradisional Kesultanan Banten dan Kapal Phinisi yang sandar di danau di depan museum, diorama, dan relief.
Relief pada dinding bagian luar gedung Museum Keprajuritan Indonesia berisi 19 kisah perjuangan bangsa Indonesia dari abad XIII sampai abad XIX. Diantaranya adalah relief Raden Wijaya ketika mengusir tentara Cina pada 1292, relief pertempuran di Benteng Sao Paolo Maluku pada 1575, dan relief pertempuran di Kota Batavia ketika diserbu tentara Sultan Agung pada 1628.
Sedangkan di dalam gedung terdapat 14 diorama yang menggambarkan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Museum Keprajuritan Indonesia juga menyimpan replika senjata, meriam, pakaian perang, panji-panji, dan pakaian keprajuritan. Ada pula panggung terbuka untuk pentas musik dan kegiatan seni budaya lainnya. Baca juga : Wisata ke Kota Mati Pripyat, Sensasinya Brrrr.
Bangunan Museum Keprajuritan Indonesia yang diresmikan pada 5 Juli 1987 oleh Presiden Soeharto ini berbentuk benteng segi lima dengan meriam pertahanan di bagian atas benteng, menara pengintai di setiap sudutnya, dan dikelilingi oleh parit perlindungan dengan pintu masuk terbuat dari kayu yang besar.
Luas bangunan museum adalah 7.545 m2 dengan lahan seluas 4,5 ha. Di dalam Museum Keprajuritan Indonesia pengunjung bisa melihat 23 patung para pahlawan terbuat dari perunggu, kapal tradisional Kesultanan Banten dan Kapal Phinisi yang sandar di danau di depan museum, diorama, dan relief.
Relief pada dinding bagian luar gedung Museum Keprajuritan Indonesia berisi 19 kisah perjuangan bangsa Indonesia dari abad XIII sampai abad XIX. Diantaranya adalah relief Raden Wijaya ketika mengusir tentara Cina pada 1292, relief pertempuran di Benteng Sao Paolo Maluku pada 1575, dan relief pertempuran di Kota Batavia ketika diserbu tentara Sultan Agung pada 1628.
Sedangkan di dalam gedung terdapat 14 diorama yang menggambarkan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Museum Keprajuritan Indonesia juga menyimpan replika senjata, meriam, pakaian perang, panji-panji, dan pakaian keprajuritan. Ada pula panggung terbuka untuk pentas musik dan kegiatan seni budaya lainnya. Baca juga : Wisata ke Kota Mati Pripyat, Sensasinya Brrrr.
Lokasi
Museum Keprajuritan Indonesia
Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta Timur
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar