Tahukah inLiners, apa lagu kebangsaan Singapura? Jawabanya adalah Majulah Singapura. Lagu ini dijadikan lagu kebangsaan Singapura setelah merdeka di tahun 1965. Lagu tersebut juga memiliki keistimewaan untuk bangsa Indonesia. Kenapa?
Lagu tersebut diciptakan pada tahun 1958 oleh seorang putra Minangkabau. Lebih hebatnya, penciptanya tersebut berkewarganegaraan Indonesia. Selain menciptakan lagu kebangsaan Singapura, orang yang sama juga menciptakan lagu untuk hari anak Singapura dengan judul ‘Semoga Bahagia’. Siapakah orang yang menciptakan lagu kebangsaan Singapura tersebut?
Zubir dikenal pernah mengecap pendidikan di Belanda. Namun hasrat Zubir untuk mengeluti dunia musik, dia meninggalkan sekolahnya di Belanda, meski sang Ayah menentangnya. Akhirnya pada tahun 1928, Zubir merantau ke Singapura. Sama kita ketahui deh, namanya orang Padang (Minangkabau) memang berdarah merantau. Buktinya ada film yang mengangkat tema pemuda Minang dengan titel ‘Merantau’. Urusan musik ternyata Zubir belajar secara otodidak.
Di perusahaan tersebut kisah cinta Zubir dimulai. Zubir bertemu dengan Tarminah Karyo Wikromo, seorang penyanyi keroncong asal Jawa. Selanjutnya, mereka menikah di tahun 1938.
Semasa perang Dunia ke II, Zubir dan Istrinya pulang ke Bukittinggi (1941). Kemudian, pasangan ini kembali ke tanah rantau Singapura di tahun 1947 karena tuntutan pekerjaan sebagai fotografer koran ‘Utusan Melayu’. Baca juga : Daftar Hotel Murah di Singapura.
Puncaknya pada tahun 1949, Zubir menduduki jabatan sebagai pemimpin Shaw Brothers Malay Film Production. Berselang tiga tahun, Zubir menjadi penata musik di perusahaan perfilman melayu, Cathay Keris.
Pada tahun 1957, Zubir mementaskan karya musiknya di Teater Victoria. Dari penampilan tersebut, Dewan Kota Singapura tertarik dengan lagu hasil ciptaan Zubir. Yaitu Majulah Singapura. Lagu ditetapkan secara resmi menjadi lagu kebangsaan Singapura pada tanggal 9 Agustus 1965. Lagu tersebut pada awalnya dinyannyikan dalam nada G mayor disertai lirik dalam bahasa Melayu. Untuk lebih elegan, pada tahun 2001 lagu tersebut dinyanyikan dalam nada F mayor. Berkut lagu kebangsaan Singapura yang diambil dari Youtube hasil ciptaan Zubir Said.
Karya lain dari Zubir Said yang sangat dihargai adalah lagu dalam film Dang Anom. Lagu tersebut meraih penghargaan di Festival Film Asia IX, yang didakan di Seoultahun 1962. Semua karya Zaid mencapai 1500 lagu dan yang terpublikasikan hanya 1000 lagu. Popularitas Zubir Said, memang tak begitu dikenal di Indonesia. Namun di Singapura, Zubir Said dikenan sebagai legenda musik. Sebut saja lagu beliau yang berjudul ; setangkai kembang melati; nasib malang ; Cinta; sayang di sayang ; sang rembulan dan selamat berjumpa lagi.
Zubir meninggalkan seorang istri, 4 anak perempuan dan seorang anan lelaki. Dedikasi Zubir dibukukan dalam buku yang berjudul ‘His Song’. Pemerintah Singapura pada tahun 2004 juga membangun patung Zubir di Istana Kampung Gelam. Bahkan atas kebesaran beliau, pada tanggal 22 Juli 2014, bertepatan dengan tanggal lahir beliau foto beliau muncul pada halaman depan mesin pencarian Google Singapura(Google Doodle). Terakhir, nama beliau juga dijadikan sebagai nama Jalan oleh pemerintah Singapura. Baca juga: Tempat Wisata Murah di Singapura.
Foto Zubir Said, pernah jadi Google Doodle |
Riwayat Hidup Zubir Said
Adalah Zubir Said. Dilahirkan 22 Juli 1907 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Tak asing bukan, kota Bukitinggi, tempat dimana kembaran Big Ben Inggris diletakkan. Namanya Jam Gadang. Zubir Said memiliki 3 saudara laki laki dan 5 saudara perempuan. Ayahnya Muhammad Said bin Sanang. Ibunya diketahui meninggal ketika Zubir berumur 7 tahun.Zubir dikenal pernah mengecap pendidikan di Belanda. Namun hasrat Zubir untuk mengeluti dunia musik, dia meninggalkan sekolahnya di Belanda, meski sang Ayah menentangnya. Akhirnya pada tahun 1928, Zubir merantau ke Singapura. Sama kita ketahui deh, namanya orang Padang (Minangkabau) memang berdarah merantau. Buktinya ada film yang mengangkat tema pemuda Minang dengan titel ‘Merantau’. Urusan musik ternyata Zubir belajar secara otodidak.
Perjalanan Karir Zubir Said
Zubir dikenal sebagai pemusik dengan julukan ‘Jiwa Melayu Sejati’. Zubir pernah tergabung dalm ‘Grup Bangsawan’ di Singapura. ‘Grup Bangsawan’ merupakan grup opera yang anggotanya murni anak anak Melayu. Pada tahun 1936, Zubir bekerja untuk perusahaan rekaman yang bernama His Master’s Voice.Di perusahaan tersebut kisah cinta Zubir dimulai. Zubir bertemu dengan Tarminah Karyo Wikromo, seorang penyanyi keroncong asal Jawa. Selanjutnya, mereka menikah di tahun 1938.
Semasa perang Dunia ke II, Zubir dan Istrinya pulang ke Bukittinggi (1941). Kemudian, pasangan ini kembali ke tanah rantau Singapura di tahun 1947 karena tuntutan pekerjaan sebagai fotografer koran ‘Utusan Melayu’. Baca juga : Daftar Hotel Murah di Singapura.
Puncaknya pada tahun 1949, Zubir menduduki jabatan sebagai pemimpin Shaw Brothers Malay Film Production. Berselang tiga tahun, Zubir menjadi penata musik di perusahaan perfilman melayu, Cathay Keris.
Pada tahun 1957, Zubir mementaskan karya musiknya di Teater Victoria. Dari penampilan tersebut, Dewan Kota Singapura tertarik dengan lagu hasil ciptaan Zubir. Yaitu Majulah Singapura. Lagu ditetapkan secara resmi menjadi lagu kebangsaan Singapura pada tanggal 9 Agustus 1965. Lagu tersebut pada awalnya dinyannyikan dalam nada G mayor disertai lirik dalam bahasa Melayu. Untuk lebih elegan, pada tahun 2001 lagu tersebut dinyanyikan dalam nada F mayor. Berkut lagu kebangsaan Singapura yang diambil dari Youtube hasil ciptaan Zubir Said.
Karya lain dari Zubir Said yang sangat dihargai adalah lagu dalam film Dang Anom. Lagu tersebut meraih penghargaan di Festival Film Asia IX, yang didakan di Seoultahun 1962. Semua karya Zaid mencapai 1500 lagu dan yang terpublikasikan hanya 1000 lagu. Popularitas Zubir Said, memang tak begitu dikenal di Indonesia. Namun di Singapura, Zubir Said dikenan sebagai legenda musik. Sebut saja lagu beliau yang berjudul ; setangkai kembang melati; nasib malang ; Cinta; sayang di sayang ; sang rembulan dan selamat berjumpa lagi.
Akhir Hayat Zubir Said
Akhir nafas Zubir pada tangal 16 November tahun 1987. Dalam Usia 80 tahun karena penyakit lever beliau wafat di Joo Chiat Place, Singapura. Zubir dimakamkan di Choa Chu kang 56 Singapura.Zubir meninggalkan seorang istri, 4 anak perempuan dan seorang anan lelaki. Dedikasi Zubir dibukukan dalam buku yang berjudul ‘His Song’. Pemerintah Singapura pada tahun 2004 juga membangun patung Zubir di Istana Kampung Gelam. Bahkan atas kebesaran beliau, pada tanggal 22 Juli 2014, bertepatan dengan tanggal lahir beliau foto beliau muncul pada halaman depan mesin pencarian Google Singapura(Google Doodle). Terakhir, nama beliau juga dijadikan sebagai nama Jalan oleh pemerintah Singapura. Baca juga: Tempat Wisata Murah di Singapura.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar