Siapa yang tidak kenal rujak, aneka buah yang disajikan bersama campuran bumbu pedas manis yang membuat rasanya punya citarasa yang khas di lidah. Sejak dulu rujak dikenal sebagai makanan asli Indonesia yang sudah lama ada dan banyak dimodifikasi bahkan sudah sampai menu restoran.
Rujak mempunyai citarasa pedas yang bercampur dengan rasa asam manis yang asalnya dari buah dan gula aren. Tidak salah memang jika ada yang menggambarkan rujak seperti itu, tapi tenyata hal tersebut tidak berlaku pada rujak yang satu ini, rujak timun namanya.
Rujak Lombok |
Kembar tapi Beda
Seperti namanya bahan baku rujak timun tentunya terbuat dari ketimun sebagai pengganti buah pada rujak buah. Agak berbeda dari rujak kebanyakan yang umumnya terbuat dari buah-buahan seperti mangga, kedondong, atau nanas, rujak yang satu ini justu menggunakan sayuran ketimun sebagai bahan utamanya.
Keunikan lain juga teletak pada bumbu rujaknya yang sedikit melenceng dari gambaran kebanyakan orang tentang rujak yang umumnya dibuat dari bumbu campuran sambal dengan kacang tanah dan gula aren, namun bumbu rujak unik ini justru menggunkan campuan sambal cabai dengan gilingan terasi untuk diguyur di atas irisan ketimun.
Kadang juga akan dicampur dengan beberapa bumbu pelengkap sepeti bawang putih dan bawang merah atau aneka jenis rempah lain dan dihaluskan bersama dengan bumbu yang akan menambah citarasa unik “rujak” ini, yang mungkin memang sedikit jauh dari kesan rujak kebanyakan. Sensasi rasa rujak timun sendiri lebih dominan pada rasa pedas sambal, bercampur segarnya ketimun dan rasa gurih dari terasi dan rempah-rempah, jauh dari kesan asam pedas manis.
Makanan Khas Lombok yang “Tertutup”
Rujak timun sendiri merupakan makanan tradisional khas Lombok yang banyak ditemui di Desa Kotaraja, kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Tidak semua orang Lombok akan famiiar dengan makanan ini, namun di Desa Kotaraja sendiri rujak timun sangat populer.
Makanan ini biasa digunakan sebagai sajian keluarga atau bahkan untuk di jual. Hampir di setiap warung banyak ditemukan penjual rujak timun. Nama “rujak timun” sendiri sudah dipakai sejak lama dan sudah secara turun temurun melekat dengan makanan ini.
Dilihat dari ciri-cirnya memang paling mirip dengan rujak, karena dibanding plecing atau beberok yang menggunakan sayuran daun-daunan sebagai bahan utama dan sambal tomat sebagai bumbu, atau gado-gado yang isinya lebih variatif, akan lebih tepat jika makanan ini disebut rujak, meski dengan komposisi bumbu yang relatif berbeda. Harga untuk setiap porsi makanan ini juga relatif sangat terjangkau, hanya Rp 1.000,- s/d Rp 2.000,- untuk setiap porsinya.
Rujak timun adalah salah satu warisan kuliner nusantara yang selama ini tidak banyak dikenal. Bahkan untuk orang Lombok di luar Desa Kotaraja sendiri mungkin masih asing dengan kudapan tradisional ini. Padahal bisa saja jika sudah dikenal seperti halnya rujak buah, rujak timun akan populer dan mengalami banyak modifikasi oleh tukang masak kelas restoran bahkan “makanan kampung” khas Lombok ini bisa saja sampai masuk menu restoran. Baca juga: Wisata ke Lombok? Ini Kuliner Wajib Coba.
Punya Kesamaan Cara Pembuatan dan Nama, tapi berbeda Bahan
Cara pembuatannya yakni pertama-tama dengan mempersiapkan bebeberapa irisan ketimun yang sebelumnya sudah dikupas, dan dilanjutkan dengan menghaluskan kuah bumbu yang terdiri dari beberapa buah cabai rawit yang jumlahnya disesuaikan dengan selera, 1 sachet terasi udang, ¼ sendok makan garam, dan dua sendok makan air putih, untuk diguyur diatas irisan ketimun. Selain nikmat dimakan “mentah-mentah”, rujak timun juga biasa digunakan sebagai lauk bersama nasi hangat dan kerupuk terigu.Rujak timun adalah salah satu warisan kuliner nusantara yang selama ini tidak banyak dikenal. Bahkan untuk orang Lombok di luar Desa Kotaraja sendiri mungkin masih asing dengan kudapan tradisional ini. Padahal bisa saja jika sudah dikenal seperti halnya rujak buah, rujak timun akan populer dan mengalami banyak modifikasi oleh tukang masak kelas restoran bahkan “makanan kampung” khas Lombok ini bisa saja sampai masuk menu restoran. Baca juga: Wisata ke Lombok? Ini Kuliner Wajib Coba.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar