Pernahkah kamu bepergian di stasiun? Atau kamu pernah mampir disebuah stasiun. Jika pernah, mungkin buat kamu yang teliti ada hal yang menjadi pertanyaan. Apa yang kira-kira? Buat kamu yang tak menyadarinya, coba perhatikan papan nama sebuah stasiun. Di sana pada bagian bawah akan terlihat ada tanda + atau – yang diikuti dengan sebuah angka. Apa arti angka dan tanda +/- di papan nama stasiun tersebut? Sebelumnya kamu perhatikan salah satu papan nama di bawah ini.
Papan nama yang dilengkapi angka tersebut, pertama kamu pasti sudah tahu pasti. Ada nama stasiun di sana. Misalkan Stasiun Jakarta Kota.
Kemudian angka dengan tanda ‘matematika’ tersebut ternyata menyatakan ketinggian suatu tempat dari permukaan laut. Contohnya dari gambar di atas, ada stasiun Surabaya Pasar Turi +4. Artinya stasiun ini berada pada ketinggian 4 m dari termukaan laut. Demikian juga dengan stasiun Jakarta kota. Kode angka tersebut juga berlaku untuk menunjukkan ketinggian tempat Yogyakarta dan Surabaya dari gambar di atas.
Sekarang kamu akan bertanya bukan? Buat apa sih diukur ketinggian begitu? Mubazir gak ya?
Angka tersebut atau penunjuk ketinggian itu berguna sekali untuk menetapkan jalur pemetaan, batas toleransi bobot kereta dan jenis lokomotive apa yang cocok digunakan di stasiun tersebut. Misalkan untuk yang memiliki ketinggian 2 meter, tentu kuang cocok digunakan lokomotif listrik. Sebab daerah dengan ketinggian ini lebih rentan untuk banjir. Kalau banjir dan menggunakan lokomotif listrik, wah tentu peluang keretanya korsleting akan lebih besar.
Nah sekarang kamu sudah tahu bukan apa arti angka pada papan nama stasiun tersebut. Share ke teman yang lainnya biar yang lain juga pada tahu bahwanya angka tersebut bukan dibuat asal asalan dan memiliki arti sendiri. Baca juga: Beda Hotel Bintang 1,2,3,4,5 dan Melati
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar