Berbicara tentang Lombok tidak akan pernah ada habisnya, pulau yang masuk dalam provinsi Nusa Tenggara Barat ini terkenal dengan pesona alamnya yang indah. Banyak wisatawan datang ke Lombok untuk liburan, dari wisatawan lokal sampai dengan wisatawan mancanegara, tak heran pada pertengahan tahun 2016 kemarin Lombok menyabet 2 penghargaan internasional sekaligus dalam dunia pariwisata.
Ini menjadi kebanggan tersendiri untuk masyarakat Lombok. Tidak hanya tempat wisatanya yang indah Lombok juga mempunyai tradisi atau adat yang sangat unik untuk diketahui, salah satnya ialah adat Nyongkolan.
Ini menjadi kebanggan tersendiri untuk masyarakat Lombok. Tidak hanya tempat wisatanya yang indah Lombok juga mempunyai tradisi atau adat yang sangat unik untuk diketahui, salah satnya ialah adat Nyongkolan.
Nyongkolan ialah tradisi yang dilakukan oleh pasangan pengantin setelah melaksanakan pernikahan. Nyongkolan sendiri dihadiri oleh keluarga atau kerabat dari pengantin pria, pengantin diarak dari rumah suaminya sampai dengan rumah istrinya. Arak-arakan sendiri bertujuan untuk memperkenalkan pengantin kepada seluruh masyarakat. Karena kebanyakan jarak antara rumah pengantin pria dan pengantin wanita terlalu jauh arak-arakan sendiri dimulai dari jarang 0,5 – 1 km dari rumah pengantin wanita.
Pakaian yang digunakanpun layaknya seorang raja dan permaisyuri Lombok zaman dahulu, pun demikian dengan para pengiringnya menggunakan pakaian khas lombok berwarna hitam baik untuk laki-laki ataupun untuk perempuan, tradisi nyongkolan sendiri dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00 dan pada hari sabtu atau minggu. Nyongkolan selalu diiringin dengan Gendang beleq bagai 2 mata uang yang tidak bisa dipisahkan, nyongkolan dengan diiringi gendang beleq adalah suatu keharusan yang wajib ada dan sebagai pertanda bahwa setiap terdengar tabuhan gendang beleq itu bisa dipastikan bahwa ada proses nyongkolan yang sedang berjalan.
Pada saat proses nyongkolan pihak dari pengantin pria membawa hasil dari perkebunan seperti buah-buahan ataupun sayur-sayuran untuk diserahkan kepada pihak keluarga pengantin wanita, sesampai di rumah pengantin wanita kedua pengantin akan melakukan sungkeman kepada kedua orang tua untuk meminta maaf dan meminta restu. Proses sungkeman ini menunjukkan bahwa orang tua dari pengantin wanita telah merestui anaknya untuk dijadikan istri oleh suaminya.
Menurut kepercayaan masyarakat Lombok bahwa setiap pengantin setelah akad nikah tidak melakukan nyongkolan maka kedua pengantin tersebut tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya, terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu nyongkolan adalah tradisi masyarakat Lombok yang sangat khas, nyongkolan bisa ditemukan disemua pelosok daerah Lombok, antusias masyarakat yang menyaksikan proses nyongkolan kadang membuat jalanan macet panjang. Namun dibalik itu semua nyongkolan adalah salah satu dari kebudayaan Lombok yang harus dijaga dan dilestarikan, diiringi dengan tabuhan gendang beleq yang khas menjadikan tradisi nyongkolan paling ditunggu-tunggu oleh semua kalangan masyarakat Lombok dari mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa. Begitupun dengan wisatawan mancanegara yang sangat antusias menyaksikan budaya nyongkolan. Baca juga: Tradisi Unik Pernikahan di Berbagai NegaraShare Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar