Tumbuh dewasanya anak bergantung bagaimana menanamkan konsep pendidikan dari usia dini. Orang tua mengharapkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tepat waktu dan disiplin. Namun, tak sedikit yang gagal untuk menerapkan prinsip dasar disiplin tersebut. Kenapa susah menerapkan disiplin kepada anak? Sederhananya karena terkadang orang tua selalu membiarkan anak untuk melakukan apa yang mereka lakukan tanpa ada pengawasan.
Penerapan disiplin bukan berarti harus dengan kekerasan ala militer. Ada beberapa tahap persuasif yang bisa dibentuk semenjak anak dalam usia dini. Berkut beberapa hal yang bisa membantu bagaimana cara membuat anak disiplin.
Dengan kebiasaan rutin tersebut, ini akan memberikan kontribusi besar akan kehidupan mereka untuk hidup sehat. Tetapi, sebagai orang tua juga harus memberikan teladan, bukan sekedar memerintah untuk hidup sehat, tetapi kitanya tidak menerapkan apa yang kita gariskan pada anak.
Ini akan membantu anak bisa bersosialisasi ke depannya sehingga menjadi pribadi yang disiplin. Menjadi anak yang bermanfaat bagi lingkungan dimana dia tumbuh dan berdiam nantinya.
Dengan demikian anak akan terbiasa untuk memilih makanan yang sehat. Sehingga mereka bisa terbiasa mengatur dan mendisiplinkan diri pada hal hal baik lainnya.
Mendisiplinkan diri, termasuk disini menyangkut pola hidup sehat nan disiplin dari anak. Anak tak tebiasa dengan menontonTV hingga larut malam, atau membuang waktu dengan bermalas-malasan.
Ketika si anak melakukan kesalahan, nasihati. Jangan memarahi, apalagi dengan cara yang sangat berlebihan. Ajarkan anak untuk membuat aturan dan konsekuensi jika berbuat salah. Lakukan hal tersebut sebelum mereka berbuat salah. Misalnya, Kamu tidak baik untuk menonton TV sampai larut malam. Jika kamu melakukannya, maka kamu harus membersihkan semua ruangan besok paginya.
Jangan mengunakan tipe, menghukum setelah berbuat salah, sementara jenis hukuman tidak disepakati dari awal. Inilah yang menjadi bagian terpenting ketika akan mengajarkan anak bagaimana mendisiplinkan diri dan mematuhi aturan. Selanjutnya: Kesulitan Umum dan Faktor Penyebab Sulit Belajar Matematika.
Penerapan disiplin bukan berarti harus dengan kekerasan ala militer. Ada beberapa tahap persuasif yang bisa dibentuk semenjak anak dalam usia dini. Berkut beberapa hal yang bisa membantu bagaimana cara membuat anak disiplin.
Terapkan Gaya dan Pola Hidup Sehat
Semenjak kecil anak perlu ditanamkan gaya hidup sehat. Orang tua bias memulai dengan memberikan makanan bergizi seimbang, mengatur jadwal olahraga hingga kebiasaan seperti mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 x sehari, buang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.Dengan kebiasaan rutin tersebut, ini akan memberikan kontribusi besar akan kehidupan mereka untuk hidup sehat. Tetapi, sebagai orang tua juga harus memberikan teladan, bukan sekedar memerintah untuk hidup sehat, tetapi kitanya tidak menerapkan apa yang kita gariskan pada anak.
Mengembangkan Keterampilan Sosial
Manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial. Penanaman konsep semacam ini dimulai dari usia awal. Ajari anak mengembangkan untuk saling menyayangi, peduli pada lingkungan sekitar, empati dan suka berbagi.Ini akan membantu anak bisa bersosialisasi ke depannya sehingga menjadi pribadi yang disiplin. Menjadi anak yang bermanfaat bagi lingkungan dimana dia tumbuh dan berdiam nantinya.
Biasakan Makan yang Baik
Mungkin terlihat meragukan hubungan makan yang baik dengan disiplin. Tetapi sejatinya ini memiliki pengaruh besar akan disiplin anak. Sebagai orang tua harus mengajarkan bagaimana cara makan dan sopan santun ketika makan. Termasuk bagaimana menghargai makanan.Dengan demikian anak akan terbiasa untuk memilih makanan yang sehat. Sehingga mereka bisa terbiasa mengatur dan mendisiplinkan diri pada hal hal baik lainnya.
Menjauhi Kebiasaan Jelek
Kebiasaan adalah sesuatu yang tumbuh dengan kontinu. Dengan menjauhkan anak dari sesuatu kebiasaan yang buruk akan membantu mereka untuk tetap berada pada jalur kebaikan.Mendisiplinkan diri, termasuk disini menyangkut pola hidup sehat nan disiplin dari anak. Anak tak tebiasa dengan menontonTV hingga larut malam, atau membuang waktu dengan bermalas-malasan.
Menanamkan Konsep diri Positif
Kembali kepada defenisi disiplin. Ingat, pembentuka karakter disiplin disini bukan berarti sesuatu dengan kekerasan. Mulailah dengan cara cara persuasif.Ketika si anak melakukan kesalahan, nasihati. Jangan memarahi, apalagi dengan cara yang sangat berlebihan. Ajarkan anak untuk membuat aturan dan konsekuensi jika berbuat salah. Lakukan hal tersebut sebelum mereka berbuat salah. Misalnya, Kamu tidak baik untuk menonton TV sampai larut malam. Jika kamu melakukannya, maka kamu harus membersihkan semua ruangan besok paginya.
Jangan mengunakan tipe, menghukum setelah berbuat salah, sementara jenis hukuman tidak disepakati dari awal. Inilah yang menjadi bagian terpenting ketika akan mengajarkan anak bagaimana mendisiplinkan diri dan mematuhi aturan. Selanjutnya: Kesulitan Umum dan Faktor Penyebab Sulit Belajar Matematika.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar