Badut itu lucu. Namun ini tak berlaku bagi semua orang. Ada beberapa orang yang takut pada badut atau kamu mungkin salah satunya. Kira kira apa alasan jadi takut badut ya?
Phobia atau rasa takut pada badut merupakan hal yang wajar. Ada beberapa alasan yang menjadikan seseorang Coulrophobia (fobia atau takut pada badut). Rasa takut tersebut bisa menyebabkan sesak nafas, tidak stabilnya detak jantung, mual, keringat berlebihan. Jadi jika ada teman kamu yang takut badut, jangan dipermainkan ya, akibatnya cukup fatal.
Nah berikut ada 10 Alasan Psikologis kenapa seseorang bisa takut dengan badut atau Coulrophobia. Yeah, We start...
Seseorang terkadang tidak berada dalam feel seperti itu, namun badut tetap saja tersenyum. Bayangkan seseorang yang sedang mengalami sebuah trauma lain, kemudian melihat badut tersenyum ketika peristiwa tesebut terjadi. Tentu akan mendatangkan sebuah rasa takut.
Phobia atau rasa takut pada badut merupakan hal yang wajar. Ada beberapa alasan yang menjadikan seseorang Coulrophobia (fobia atau takut pada badut). Rasa takut tersebut bisa menyebabkan sesak nafas, tidak stabilnya detak jantung, mual, keringat berlebihan. Jadi jika ada teman kamu yang takut badut, jangan dipermainkan ya, akibatnya cukup fatal.
Nah berikut ada 10 Alasan Psikologis kenapa seseorang bisa takut dengan badut atau Coulrophobia. Yeah, We start...
10. Senyuman Badut itu Palsu alias Fake Smile
Rata rata penampilan badut selalu tersenyum. Namun hal ini tanpa disadarai ternyata menjadi alasan untuk takut pada badut. dr Jordan Gaines Lewis menjelaskan bahwa penampilan badut yang selalu tersenyum ternyata menjadi batas emosi ketika membaca ekspresi tersebut.Seseorang terkadang tidak berada dalam feel seperti itu, namun badut tetap saja tersenyum. Bayangkan seseorang yang sedang mengalami sebuah trauma lain, kemudian melihat badut tersenyum ketika peristiwa tesebut terjadi. Tentu akan mendatangkan sebuah rasa takut.
9. Badut Tak bisa ditebak dan dipercaya
Semua atraksi yang disajikan badut sungguh tak terduga. Melakukan hal yang kadang tak lazim sehingga membuat orang tertawa.
Namun untuk beberapa orang yang tak suka dengan sikap tak bisa ditebak, trauma dengan hal hal yang mengejutkan malah membuat mereka fobia. Apalagi terkadang aksi para badut lumayan sering melibatkan dan ngerjain penonton. Bila ini terjadi pada seseorang dengan mental kurang kuat, mereka akan merasa dipermalukan kala menjadi 'korban' candaan badut.
8. Takut dengan Hal yang Tak diketahui
Penelitian dari dr Penny Curtis dari Sheffield Universities mengambil sampel anak umur 4 hingga 16 tahun. Foto para badut diletakkan pada ruangan yang diisi anak anak tersebut.
Beberapa anak menyebutkan foto badut tersebut abstrak dan seram. Tidak memiliki suatu yang jelas dan sulit dipahami.
7. Badut itu Seram
Francis Mc Andrew menyampaikan bahwa badut cukup menyeramkan. Beberapa orang merasa terancam dengan adanya kehadiran badut. Badut cukup seram dibanding penjaga makam. Ini dikarenakan oleh riasannya, mungkin beberapa orang bisa melihat dengan sudut pandang lain, sehingga rupa badut dicap jadi seram.
6. Mass Hysteria
Ditahun 2016, terjadi histeria badut. Dalam beberapa tempat terdapat badut dengan tampilan yang menyeramkan dan bertingkah aneh menakut nakuti. Walapun dengan tujuan iseng, namun di Alabama, USA disebutkan ada kurang lebih 9 peristiwa penangkapan karena ulah badut.
Dalam Sosiologi-Psikologi ini disebut dengan Histeria Massa. Sebuah kejadian dan ilusi disebar untuk menciptakan kepanikan. Apalagi adanya sosial media yang menyebarkan banyak kejadian menakutkan dengan topeng badut.
5. Popular Culture
Rasa takut pada manusia dikelompokkan menjadi dua.
- Innate Fear yaitu takut yang wajar. Contohnya ketika berada dalam ketinggian, ini natural berasal dari dalam diri manusia.
- Learned Fear yaitu rasa takut karena 'pembelajaran' atas sebuah peristiwa. Contohnya ketika ada pembunuh berantai, pelaku pelecehan yang kesehariannya kerja sebagai badut.
Adalah John Wayne Gacy, seorang pembunuh berantai yang menghabisi 33 orang. Kerja sebagai badut. Badi yang tahu dengan cerita ini secara tidak langsung akan menghadirkan rasa takut. Contoh lainnya ketika nonton film Batman, kamu lihat Joker, berpenampilan mirip badut tetapi bersifat jahat. Visi tersebut menghadirkan asumsi jika badut itu jahat, dan kalian takut.
4. Trauma
Dimungkinkan ada trauma tertentu yang dialami seseorang pada masa kecilnya. Mungkin karena seorang badut yang pernah dia lihat terlalu melakukan aksi ekstrem atau melakukan sesuatu yang membuat dia takut dan kaget berlebihan.
Hal tersebut menjadi memori dalam hidupnya, sehingga berkembang menjadi suatu pola pikir. Dan pada akhirnya tertanam dalam dirinya untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.
3. Superiority and Inferiority Complex
Jika ditelaah sejarah tujuan diciptakan badut adalah untuk membangkitkan rasa percaya diri penonton. Badut dijadikan sebagai korban tingkah konyol, bulan-bulanan sehingga ditertawakan secara bersama sama, dalam hal ini sang penonton merasa lebih kuat dan superior atas badut. Namun, bagi yang hidupnya telah cukup bahagia, ini tak lagi menjadi sesuatu yang menarik. Mereka tak butuh pertolongan krisis percaya diri.
Namun kehadiran badut, terkadang membuat mereka diharuskan melayani badut. Mereka terpaksa melakukan hal yang tak penting untuk menjadi superior pada badut tersebut.
2. Slapstick Humor
Kembali lagi pada aksi sang Badut. Pernahkah kamu berpikir bahwa aksi badut tersebut hanyalah komedi berbau kekerasan. Contohnya terpeleset, dipukul kepalanya dengan palu (meskipun tidak semua badut ya). Jenis komedi ini disebut dengan slapstick.
Akhir akhir ini masyarakat lebih cendrung untuk mencari jokes yang cerdas. Bagi yang tak suka dengan jokes kekerasan tentu, merasa bosan dengan hiburan semacam ini.
1. Uncanny Theory, Sigmund Freud
Tokoh Psikologi, Sigmund Freud ditahun 1919 menerbitkan hasil riset yang berjudul Uncanny. Dielaskan adakalanya manusia takut pada hal yang biasa pada dirinya dan ada juga rasa takut terhadap hal yang tak familiar dengannya.
Badut salah satunya, bisa saja ini merupakan rasa takut tersebut. Lebih kepada hal yang tak familiar, kita bisa lihat dandanan badut yang aneh, hidung besar, rambut berwarna, kulit putih susu. Sesuai dengan teori Sigmund Freud, hal yang tak familiar ini bisa menjadi sumbe rasa takut.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar