Jembatan Kota Intan merupakan salah satu jembatan yang terletak di sudut Ibukota Jakarta. Jembatan Kota Intan ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 4,43 meter ini sering kali menjadi salah satu objek wisata kota tua Jakarta. Jembatan Kota Intan inisering dijadikan tempat untuk berbagai macam kegiatan, mulai dari zona titik rute wisata observasi budaya yang bernilai sejarah, dan tempat lokasi ajang pengambilan gambar photo bagi para fotografer sampai tempat favorit pengambilan photo pre-wedding.
Kelangsungan Jembatan Engelse Burg tak berlangsung lama. Sebab, pada tahun 1629 jembatan tersebut rusak akibat serangan Kerajaan Banten dan Mataram yang menyerang Benteng Batavia. Namun karena fungsinya yang sangat vital, setahun kemudian jembatan tersebut kembali dibangun oleh Belanda dan berganti nama dengan jembatan De Hoenderpasar Brig atau Jembatan Pasar Ayam.
Tak lama kemudian berganti nama lagi menjadi Jembatan Kota Intan karena letaknya dekat dengan salah satu Bastion Kastil Batavia bernama Bastion Diamont (intan). Dan seiring dominasi Belanda di Batavia pertengahan abad ke-17 pada era tersebut selain membangun Jembatan Kota Intan, Belanda selanjutnya banyak membangun jembatan sejenis di Batavia, yang dibangun dengan gaya tradisional belanda. Selain membangun jembatan, Belanda juga banyak membangun kanal yang berfungsi sebagai pengaturan tata air maupun untuk transportasi sungai.
Pada 1938 fungsi jembatan ini diubah menjadi jembatan gantung. Tujuannya agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah kerusakan akibat banjir, namun bentuk dan gayanya tidak pernah diubah. Nama jembatan kembali berubah menjadi Jembatan Phalsbrug Juliana atau Juliana Bernhard, karena waktu itu Ratu Juliana yang menjadi ratu di Belanda.
Sebelumnya, jembatan juga diberi nama Jembatan Wilhemina (Wilhemina brug), ibu dari Juliana. Saat ini Jembatan Kota Intan merupakan satu-satunya yang tersisa dari jembatan sejenis yang pernah ada. Untuk melestarikan keberadaannya, pada tahun 1972 Gubernur DKI, Ali Sadikin, saat itu menetapkan Jembatan Kota Intan sebagai benda cagar budaya. Lanjutkan membaca :Mengenal Teluk Benoa, Dilema Wisata Alam dan Reklamasi
Dibangun Tahun 1628
Jembatan Kota Intan yang dibangun tahun 1628 di Jalan Kali Besar Barat, Kelurahan Roamalaka, Kecamatan Tambora, itu awalnya bernama Jembatan Engelse Brug atau Jembatan Inggris. Jembatan tersebut sebagai penghubung antara benteng Belanda (VOC) dan Inggris (IEC) yang saat itu berseberangan dan dibatasi oleh Kali Besar.Kelangsungan Jembatan Engelse Burg tak berlangsung lama. Sebab, pada tahun 1629 jembatan tersebut rusak akibat serangan Kerajaan Banten dan Mataram yang menyerang Benteng Batavia. Namun karena fungsinya yang sangat vital, setahun kemudian jembatan tersebut kembali dibangun oleh Belanda dan berganti nama dengan jembatan De Hoenderpasar Brig atau Jembatan Pasar Ayam.
Tak lama kemudian berganti nama lagi menjadi Jembatan Kota Intan karena letaknya dekat dengan salah satu Bastion Kastil Batavia bernama Bastion Diamont (intan). Dan seiring dominasi Belanda di Batavia pertengahan abad ke-17 pada era tersebut selain membangun Jembatan Kota Intan, Belanda selanjutnya banyak membangun jembatan sejenis di Batavia, yang dibangun dengan gaya tradisional belanda. Selain membangun jembatan, Belanda juga banyak membangun kanal yang berfungsi sebagai pengaturan tata air maupun untuk transportasi sungai.
Pada 1938 fungsi jembatan ini diubah menjadi jembatan gantung. Tujuannya agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah kerusakan akibat banjir, namun bentuk dan gayanya tidak pernah diubah. Nama jembatan kembali berubah menjadi Jembatan Phalsbrug Juliana atau Juliana Bernhard, karena waktu itu Ratu Juliana yang menjadi ratu di Belanda.
Sebelumnya, jembatan juga diberi nama Jembatan Wilhemina (Wilhemina brug), ibu dari Juliana. Saat ini Jembatan Kota Intan merupakan satu-satunya yang tersisa dari jembatan sejenis yang pernah ada. Untuk melestarikan keberadaannya, pada tahun 1972 Gubernur DKI, Ali Sadikin, saat itu menetapkan Jembatan Kota Intan sebagai benda cagar budaya. Lanjutkan membaca :Mengenal Teluk Benoa, Dilema Wisata Alam dan Reklamasi
Lokasi
Jembatan Kota Intan berlokasi di Jl. Kali Besar Barat, Kel. Roa Malaka, Kec. Tambora, Jakarta Barat.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar