Sering dong pastinya kamu mendengar tentang depresi. Depresi, stres lalu bunuh diri. Wah gawat ya, itu 3 hal yang kerap selalu terkait. Nah, mungkin ada diantara kamu yang masih pada bingung, depresi itu apa? Atau secara formalitasnya ‘ Apa yang dimaksud denagn depresi? Apa pengertian depresi?’
Depresi adalah salah satu dari sekian penyakit mental. Seorang yang menderita depresi akan merasakan perasaan sedih yang berlebihan. Dilengkapi dengan rasa lelah, tak bersemangat dan malas. Pada klimaksnya, bisa bisa si penderita depresi ini mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya dengan sengaja.
Sebuah data pada tahun 2014 menungkapkan bahwa sekitar 98,7juta manusia sedang depresi. Dalam persentasenya, bisa dibilang 17% orang di dunia mengalami depresi. Semoga kamu bukan salah satunya. Amin.
Dari website resmi badan kesehatan dunia WHO, menyatakan sekitar 300 juta penduduk dunia pernah dan sedan depresi. Dirincikan bahwasanya 4% dari yang depresi tersebut dari Asia Tenggara, 8,1 % dari Asia Selatan. Totalnya untuk benua Asia sekitar 19,9 % dari jumlah orang depresi di dunia.Artinya hampir seperlima penduduk dunia yang depresi adalah orang Asia.
Tanda Tanda depresi awal sering tak diketahui. Biasanya kita akan sulit mengetahui seseorang yang depresi dengan penyakit jiwa lain, seperti gila. Hampir sama gitu deh.
Permasalah depresi ini tergolong sulit untuk diselesaikan. Sebab adanya sebuah stigma yang berkembang di masyarakat. Alasan lainnya karena sulit mendeteksi depresi, dan biaya untuk terapi depresi ini lumayan tinggi.
Seseorang dikatakan terbebas dari depresi jika dia mampu kembali berfungsi dan berperan dalam kehidupannya seperti dahulu kala. Mereka kembali pada kehidupan yang membuat mereka bergairah untuk melakukan sesuatu.
Seorang psikiater dari negeri Paman Sam, David Sheehan menjelaskan bahwa terapi depresi sebenarnya bukan ditujukan untuk menhilangkan depresi yang ada saja. Melainkan juga untuk memperbaiki fungsi diri dalam kehidupan sosial. Namun untuk mencapai kesempurnaan peran dalam kehidupan sosial tersebut, tentu dalam diri masing-masing harus terbebas dari depresi.
Sebagai upaya pertolongan awal, untuk orang yang depresi mungkin kamu bisa menjadi pendengar yang baik untuk masalah mereka. Biarkan seseorang bebas mencurahkan hati dan segala kesedihannya sehingga mereka bisa mengurangi beban mereka.
Pada tingkat biologis, depresi adalah gangguan yang bisa mempengaruhi fungsi otak. Dalam aspek psikologisnya, seorang yang depresi juga mengalami tekanan dari lingkungan. Tekanan tersebut berupa anggapan pada mereka yang disebut dengan manja, tidak beriman dan tidak dekat dengan tuhan. Hal semacam inilah yang harus kita jauhkan dari pemikiran kita, bahwa penderita depresi bukan orang yang demikian. Tempatkanlah mereka diposisi seseorang yang butuh didengarkan dan diberi pertolongan. So, buat kamu jangan dan jangan ya, memberikan kesan yang lebih menjadikan orang yang depresi disekitarmu menjadi lebih terbebani. Terkait : Ssst, Ini 'Obat' Stres yang Paling Ampuh
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar