Baru pagi menjelang, nampak banyak kendaraan keluar masuk suatu tempat, sudah kesekian kalinya kudapati kondisi ini, kondisi yang setahun sebelumnya tidak nampak seperti ini, kupelankan laju motorku sambil kuamati tempat tersebut, nampak sebuah banner bertuliskan “Sego Pecel Lambe Dower”. Seketika itu aku paham bahwa tempat yang berada di timur perempatan kanigoro tersebut adalah tempat makan baru di blitar, harap maklum kalau aku baru tahu tempat ini karena sebelumnya aku bekerja diluar kota.
Walaupun sudah tahu apa sebenarnya tempat tersebut, aku masih penasaran apa yang membuat tempat itu ramai, kubelokan kendaraanku ke tempat tersebut, lantas aku pesan satu porsi sego pecel. Sambil menunggu karena saking ramainya, pikiranku melayang menelusuri asal-usul pecel, banyak daerah di Jawa memiliki kuliner ini dengan ciri khasnya masing-masing seperti pecel blitar, pecel madiun, pecel madura dan lain-lain, tapi pikirku “ah... yang penting pas buat sarapan”.
Lamunan itu seketika buyar ketika seporsi pecel dengan lauk tempe dan bakwan tersaji dihadapanku, tanpa basa-basi langsung saja kusantap, sesuai dengan namanya “Sego Pecel Lambe Dower”, rasa pedas mendominasi sego pecel yang kunikmati ini, namun paduan antara manis gurih dari sambal kacangnya membuat nasi pecel ini tiada padanannya, ditambah segarnya aneka sayur membuat pikiranku terasa lebih segar, rasanya sedikit lebih cerdas buat menangkap materi kuliah nanti.
Selepas kuliah, teringat warung jendil yang sering ku kunjungi bersama ayahku dulu. Warung yang berada diselatan jembatan selowungu ini menyediakan berbagai olahan ikan, khususnya ikan patin atau dalam masyarakat setempat menyebutnya jendil. Ketika memasuki warung ini, akan nampak semua bangunan terbuat dari kayu, suasana pinggir sungai yang sejuk walaupun saat itu matahari sedang terik-teriknya membuat betah siapa saja yang makan ditempat seperti ini.
Selepas kuliah, teringat warung jendil yang sering ku kunjungi bersama ayahku dulu. Warung yang berada diselatan jembatan selowungu ini menyediakan berbagai olahan ikan, khususnya ikan patin atau dalam masyarakat setempat menyebutnya jendil. Ketika memasuki warung ini, akan nampak semua bangunan terbuat dari kayu, suasana pinggir sungai yang sejuk walaupun saat itu matahari sedang terik-teriknya membuat betah siapa saja yang makan ditempat seperti ini.
Tak lama kemudian makanan yang telah kupesan diantar, satu piring nasi ampok dengan kuah jendil. Tekstur nasi ampok yang “ambyar” ketika bertemu kuah, ditambah ikan jendil yang lembut terasa nikmat sekali disantap, saking lembutnya rasanya makanan tersebut tidak perlu dikunyah, pas sekali disantap siang-siang seperti ini. Rasanya nikmat seperti ini tiada terkira, apalagi setelah makan bisa tidur siang.
Nasi Goreng Pak Geger menjadi pilihan tempat makan dimana aku mengakhiri perjalanan kuliner hari ini, warung sederhana pinggir jalan yang persisnya terletak di sebelah selatan puskesmas selopuro ini tidak pernah sepi, pantas saja jika dagangannya cepat habis, jadi jika ingin menikmati nasi goreng disini harus berangkat lebih awal. Warung yang buka selepas maghrib ini sebenarnya tidak hanya menjual nasi goreng, saat ini ada varian menu baru yaitu soto, walaupun begitu, nasi goreng disini lebih diminati.
Rasanya sudah cukup lama aku tidak mampir kesini, dahulu setiap dua minggu sekali aku dan keluargaku rutin makan nasi goreng ditempat ini, suasana ramah tamah penjual dan kehangatan bersama keluarga menjadikan warung nasi goreng disini tidak tergantikan, selain tentu rasanya yang tidak perlu diperdebatkan.
Tak lama kemudian pesananku datang, nasi goreng lengkap dengan acar, telur dadar dan bawang goreng, ditambah aku tadi request supaya rasanya sedikit pedas, aku rasa cocok untuk suasana malam ini. Suapan pertama akan nasi goreng ini mengingatkanku pada kenangan masa lalu, rasanya tidak berubah sejak pertama aku mencicipinya, baunya khas dan harum, rasa rempah yang beneran terasa, manis, asin, gurih dan pedas yang seimbang ketika melayani hasrat lidah. Sungguh, ini adalah nasi goreng yang paling enak, selain karena rasanya juga karena kenangan dan suasana yang dibawakan.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar