Hutan Rimbe’ Mambang merupakan hutan alami yang terletak di Desa Dalil, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Hutan ini memiliki luas kurang lebih 55,57 hektar (Pemerintah Daerah Bangka 2015). Dari Kota Pangkalpinang menuju Desa Dalil dapat ditempuh dengan jarak 55 km menggunakan sepeda motor atau mobil sekitar 50 menit menuju arah Mentok. Desa Dalil terletak sangat strategis karena desa ini berada di jalan raya.
Untuk mengakses Hutan Rimbe’ Mambang pun cukup memakan waktu 10 menit dari desa. Sepanjang jalan menuju hutan, anda akan disuguhkan pemandangan berupa kebun sawit yang luas, kebun lada milik warga, pepohonan jati dan hutan karet. Ini merupakan alternatif destinasi wisata jika anda bosen selalu berlibur di pantai dan ingin menikmati pemandangan hutan dengan pepohonan hijau yang rindang dan lebat.
Ketika anda sampai di pintu gerbang masuk Hutan Rimbe’ Mambang atau Hutan Raya Bangka ini, anda akan disuguhkan dengan pondok informasi tentang wisata di desa dalil, berupa foto dan tulisan yang bisa anda lihat dan baca. Juga dapat ditemukan peta Hutan Rimbe’ Mambang untuk mengetahui jalur-jalur tracking sebelum anda memasuki hutan tersebut. Berdiri didepan gerbang pintu hutan sudah mulai terdengar kicauan burung yang bernyanyi, jika anda beruntung anda akan menemukan kera ekor panjang yang biasa bergelantungan di pohon-pohon tinggi didalam hutan. Menarik bukan?
Anda bisa mengucapkan salam dan berdoa terlebih dahulu untuk memohon perlindungan kepada Tuhan sebelum memasuki hutan serta membaca peraturan dan pantangan yang dilakukan didalam hutan, salah satu contohnya yaitu bersiul. Jadi jangan bersiul didalam hutan ya guys!
Berjalan memasuki hutan, anda akan menginjakkan kaki diatas jalan yang sudah dicor dan dibatasi pagar kayu. Berjalanlah dengan pelan dan rasakan sensasinya. Hirup udara segar yang sudah jarang ditemukan di tengah kota, manjakan mata dengan memperhatikan pohon-pohon dan semak yang ada di hutan. Dibalik dedaunan basah diatas lantai hutan akan terlihat hewan melata seperti kadal dan kodok. Kupu-kupu berterbangan kesana kemari. Semut-semut berjalan beriringan. Laba-laba beristirahat di jaring yang dilekatkan antara batang dan dedaunan. Benar-benar menganggumkan!
Didalam hutan ini, anda akan bertemu dengan jembatan berwarna hijau yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Bangka Belitung (UBB) tahun 2015 bersama warga setempat. Ya benar sekali, terdapat air yang mengalir di dalam hutan ini, juga anda akan menemukan saung atau pondok yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) tahun 2016 untuk duduk bersantai.
Untuk mengakses Hutan Rimbe’ Mambang pun cukup memakan waktu 10 menit dari desa. Sepanjang jalan menuju hutan, anda akan disuguhkan pemandangan berupa kebun sawit yang luas, kebun lada milik warga, pepohonan jati dan hutan karet. Ini merupakan alternatif destinasi wisata jika anda bosen selalu berlibur di pantai dan ingin menikmati pemandangan hutan dengan pepohonan hijau yang rindang dan lebat.
Ketika anda sampai di pintu gerbang masuk Hutan Rimbe’ Mambang atau Hutan Raya Bangka ini, anda akan disuguhkan dengan pondok informasi tentang wisata di desa dalil, berupa foto dan tulisan yang bisa anda lihat dan baca. Juga dapat ditemukan peta Hutan Rimbe’ Mambang untuk mengetahui jalur-jalur tracking sebelum anda memasuki hutan tersebut. Berdiri didepan gerbang pintu hutan sudah mulai terdengar kicauan burung yang bernyanyi, jika anda beruntung anda akan menemukan kera ekor panjang yang biasa bergelantungan di pohon-pohon tinggi didalam hutan. Menarik bukan?
Anda bisa mengucapkan salam dan berdoa terlebih dahulu untuk memohon perlindungan kepada Tuhan sebelum memasuki hutan serta membaca peraturan dan pantangan yang dilakukan didalam hutan, salah satu contohnya yaitu bersiul. Jadi jangan bersiul didalam hutan ya guys!
Berjalan memasuki hutan, anda akan menginjakkan kaki diatas jalan yang sudah dicor dan dibatasi pagar kayu. Berjalanlah dengan pelan dan rasakan sensasinya. Hirup udara segar yang sudah jarang ditemukan di tengah kota, manjakan mata dengan memperhatikan pohon-pohon dan semak yang ada di hutan. Dibalik dedaunan basah diatas lantai hutan akan terlihat hewan melata seperti kadal dan kodok. Kupu-kupu berterbangan kesana kemari. Semut-semut berjalan beriringan. Laba-laba beristirahat di jaring yang dilekatkan antara batang dan dedaunan. Benar-benar menganggumkan!
Didalam hutan ini, anda akan bertemu dengan jembatan berwarna hijau yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Bangka Belitung (UBB) tahun 2015 bersama warga setempat. Ya benar sekali, terdapat air yang mengalir di dalam hutan ini, juga anda akan menemukan saung atau pondok yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) tahun 2016 untuk duduk bersantai.
Mungkin anda ingin mencoba perahu kayu kecil yang mampu memuat dua sampai tiga orang untuk mendayung diatas kolam dengan kedalaman 1,8 meter. Membawa beberapa makanan ringan atau bekal dan minuman yang ingin disantap bersama keluarga atau teman kamu ke dalam hutan ini sungguh mengasyikkan. Tapi tetep jaga kebersihan ya. Peemrintah desa setempat menyediakan banyak kotak sampah di dalam hutan jadi dilarang buang sampah sembarangan.
Jalur tracking tak hanya sampai disitu. Anda bisa memasuki ke bagian jantung hutan dan berkeliling didalamnya namun untuk jalur ini kita akan berpijak diatas tanah. Anda akan bertemu kukang jika beruntung, melihat pohon dengan diameter batang yang besar, tiga orang mungkin akan mampu bergandengan tangan untuk mengelilingi batang pohon yang usianya sudah puluhan tahun tersebut.
Apabila tengah musim, anda bisa membawa madu pelawan yang dihasilkan dari Hutan Rimbe’ Mambang. Gimana tertarik berkunjung kesini? Tenang. Tidak ada biaya masuk alias gratis. Jika anda butuh pemandu atau guide untuk berkeliling di hutan, silahkan kontak Junaidi di nomor 082374448433. (dikutip dari : jalanbebas.web.id) Baca Juga: Sensasi Tahu Pedas Klenger dari Bangka.
Jalur tracking tak hanya sampai disitu. Anda bisa memasuki ke bagian jantung hutan dan berkeliling didalamnya namun untuk jalur ini kita akan berpijak diatas tanah. Anda akan bertemu kukang jika beruntung, melihat pohon dengan diameter batang yang besar, tiga orang mungkin akan mampu bergandengan tangan untuk mengelilingi batang pohon yang usianya sudah puluhan tahun tersebut.
Apabila tengah musim, anda bisa membawa madu pelawan yang dihasilkan dari Hutan Rimbe’ Mambang. Gimana tertarik berkunjung kesini? Tenang. Tidak ada biaya masuk alias gratis. Jika anda butuh pemandu atau guide untuk berkeliling di hutan, silahkan kontak Junaidi di nomor 082374448433. (dikutip dari : jalanbebas.web.id) Baca Juga: Sensasi Tahu Pedas Klenger dari Bangka.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar