Bila kamu mengunjungi kota Cilacap , kamu akan di suguhkan dengan semboyan “Ora Ngapak Ora Kepenak” yang artinya tidak ngapak tidak enak. Semboyannya memang unik dan lucu, tetapi itulah yang mebuat orang lebih mengingat kota Cilacap. Selain semboyannya, kota Cilacap juga terkenal dengan Pulau Nusakambangan.
Pasti kalian tau tentang Pulau Nusakambangan, kota yang sering digunakan untuk hukuman mati untuk para penjahat kelas kakap.Selain Pulau Nusakambangan, Cilacap juga memiliki banyak tempat wisata yang harus kalian kunjungi. Seperti, Benteng Pendem, Pantai Teluk Penyu, Pantai PangHumanesianran, Pantai Widarapayung, dan masih banyak lainnya.
Selain wisatanya yang indah dan menyenangkan, kota Cilacap juga memiliki tradisi turun temurun yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya dan selalu dilakukan setipa setahun sekali yaitu Sedekah Laut atau yang biasa dikenal dengan Larung Sesaji. Sedekah Laut adalah salah satu budaya yang belangsug sejak jaman pemerintahan Adipati Cakrawerdaya III pada tahun 1817. Akan tetapi, taradisi tersebut sempat terhenti dan dihidupakan kembali semasa pemerintahan Bupati Poedjono Pranjoto pada tahun 1982 hingga saat ini.
Sedekah laut merupakan acara tahunan dengan melakuakan pelarungan sesaji berupa makanan dan kepala kerbau ditengah laut. Sebelum melakukan tradisi sedekah laut terdapat acara nyekar ke Karang Bandung yang terdapat disebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan yang dilakukan oleh ketua adat Nelayan Cilacap dan sekelompok para nelayan.
Pasti kalian tau tentang Pulau Nusakambangan, kota yang sering digunakan untuk hukuman mati untuk para penjahat kelas kakap.Selain Pulau Nusakambangan, Cilacap juga memiliki banyak tempat wisata yang harus kalian kunjungi. Seperti, Benteng Pendem, Pantai Teluk Penyu, Pantai PangHumanesianran, Pantai Widarapayung, dan masih banyak lainnya.
Selain wisatanya yang indah dan menyenangkan, kota Cilacap juga memiliki tradisi turun temurun yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya dan selalu dilakukan setipa setahun sekali yaitu Sedekah Laut atau yang biasa dikenal dengan Larung Sesaji. Sedekah Laut adalah salah satu budaya yang belangsug sejak jaman pemerintahan Adipati Cakrawerdaya III pada tahun 1817. Akan tetapi, taradisi tersebut sempat terhenti dan dihidupakan kembali semasa pemerintahan Bupati Poedjono Pranjoto pada tahun 1982 hingga saat ini.
Sedekah laut merupakan acara tahunan dengan melakuakan pelarungan sesaji berupa makanan dan kepala kerbau ditengah laut. Sebelum melakukan tradisi sedekah laut terdapat acara nyekar ke Karang Bandung yang terdapat disebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan yang dilakukan oleh ketua adat Nelayan Cilacap dan sekelompok para nelayan.
Acara nyekar tersebut dilakukan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hasil tangkapan ikan pada musim panen ikan hasilnya melimpah. Disamping upacara nyekar juga mengambil air suci/bertuah disekitar pantai Karang Bandung yang menurut legenda tumbunya bunga Wijayakusuma. Acara ini sering dilakukan di Pantai Teluk penyu, sebelum dilarungkan sesaji di arak terlebih dahulu sepanjang jalan menuju pantai teluk penyu.
Yang melakukan acara sedekah laut adalah sebagaian besar para nelayan. Acara tersebut dilakukan untuk menghormati penjaga pantai laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul dan mereka juga mempercayai dengan diadakannya acara tersebut penghasilan laut mereka akan melimpah.
Kapan sedekah laut di kota Cilacap dilaksanakan ? Sedekah laut di Cilacap biasanya dilaksanakan hari Jum’at Kliwon bulan Syura setiap tahun. Pada tahun 2015, sedekah laut di cilacap dilakukan pada tanggal 23 Oktober. Usai larung sesaji biasanya pada jum’at malam , masing – masing kelompok nelayan cilacap menyelenggarakan syukuran dengan menggelar pertunjukan kesenian wayang kulit semlam suntuk.
Kapan sedekah laut di kota Cilacap dilaksanakan ? Sedekah laut di Cilacap biasanya dilaksanakan hari Jum’at Kliwon bulan Syura setiap tahun. Pada tahun 2015, sedekah laut di cilacap dilakukan pada tanggal 23 Oktober. Usai larung sesaji biasanya pada jum’at malam , masing – masing kelompok nelayan cilacap menyelenggarakan syukuran dengan menggelar pertunjukan kesenian wayang kulit semlam suntuk.
Sedangkan, di kantor Disparbud di gelar calung dan lengger pantoan kesenian Kesenian tradisional Masyarakat Jawa. Apabila Humanesian berkunjung ke Cilacap pada bulan Sura, Humanesian dapat menyaksikan tradisi Sedekah Laut kota Cilacap. Baca juga: Objek Wisata di Jepara
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar