Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan semboyan “Pekanbaru Kota Bertuah” khususnya warga Pekanbaru itu sendiri.Tetapi disini kita tidak mengulik tentang kata “bertuah”nya,melainkan me review keberagaman dari kota Pekanbarunya.Pekanbaru merupakan kota dengan tingkat migrasi dan urbanisasi yang tinggi.
Untuk saat sekarang, kota Pekanbaru lagi menuju untuk jadi kota dengan -multi etnik. Aneka ragam etnik inilah yang dapat menjadi modal bagaimana mendapatkan sebuah kepentingan yang lebih mendahuluhukan kepentingan bersama. Sehingga dengan demikia bisa bermanfaat dalam menuju masyarakat yang sejahtera.
Banyk perantau yang melakukan kegiatan usaha di kota ini. Bisa disebut bahwasanya arus uangyang mengalir begitu tinggi. Ambil contoh perantau Minangkabau dari Sumatera Barat. Dapat dengan mudah ditemui usaha kuliner nasi Padang. Tak hanya itu, Humanesian tak akan sulit menemukan masakan padang lain seperti sate Padang, Salalauak dan lainnya.
Mengenai keberagaman budaya,kota ini didiami oleh penduduk asli Pekanbaru dan para perantau dari provinsi tetangga seperti Sumatra Barat,Sumatra Utara dan bahkan dari pulau Jawa.Dalam hal keberagaman suku Pekanbaru banyak didiami oleh suku Melayu,Minangkabau,suku Ocu,Batak dan Jawa.Dan tidak ketinggalan adalah suku Tionghoa.Mereka semua hidup berdampingan dengan damai dan tentram.
Hampir tidak pernah terdengar adanya konflik budaya dan ras yang terjadi di kota ini.Walaupun mereka datang dari budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam warga Pekanbaru tetap menjaga teguh kerukunan,hidup berdampingan dengan mengutamakan rasa sosial dan toleransi yang tinggi.
Dalam segi kepercayaan,di kota ini juga dihuni oleh penduduk yang beraneka ragam agama juga.Walaupun sebagian besar penduduk di kota ini adalah muslim tetapi untuk kepentingan agama non muslim tetap berjalan lancar tanpa ada batasan dan konflik. Kita tidak perlu risau untuk menganut agama apapun di sini asalkan agama tersebut tidak melanggar undang-undang tentang agama menurut UUD 1945 dan pancasila.Tempat ibadahpun banyak berdiri di setiap sudut kota ini.
Dalam merayakan hari besar agama pun pemerintah tidak membatasi dan memberi toleransi yang sangat baik.Tetapi sangat disayangkan dalam hal mencari pekerjaan.Ada sebagian kecil perusahaan atau perorangan yang membutuhkan karyawan dengan kriteria agama tertentu,tetapi bisa jadi itu bertujuan untuk kebaikan dan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Menjalani rutilitas di Pekanbaru untuk urusan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal sebagian besar warga menggunakan bahasa Minangkabau yang bercampur dengan dialeg melayu dan bahasa Ocu.Karena ketiga bahasa tersebut bisa dikatakan hampir mirip.Dan tidak sedikit juga yang memakai bahasa Indonesia dengan berbagai dialeg lainnya seperti Jawa dan Batak.
Tetapi bahasa Indonesia tetap wajib digunakan di area sekolah dan perkantoran.Namun uniknya jika kita berdialog dengan warga kota Pekanbaru tetapi hanya sedikit percakapan kita akan sulit menebak dari mana orang tersebut berasal dikarenakan percampuran dialeg bahasa yang cukup membingungkan bagi orang-orang luar Pekanbaru.
Terlepas dari keberagaman di kota “bertuah” ini,kota ini tetap mempesona dengan gemerlap kota metropolitan namun tetap hangat dengan budayanya.Kota yang menjanjikan untuk para perantau muda yang ingin merintis usaha baru,menjanjikan banyak ilmu bagi para pelajar dari luar daerah dan mengajarkan toleransi budaya dan agama bagi penduduknya. Baca juga: Makanan Khas Tanah Melayu.
Untuk saat sekarang, kota Pekanbaru lagi menuju untuk jadi kota dengan -multi etnik. Aneka ragam etnik inilah yang dapat menjadi modal bagaimana mendapatkan sebuah kepentingan yang lebih mendahuluhukan kepentingan bersama. Sehingga dengan demikia bisa bermanfaat dalam menuju masyarakat yang sejahtera.
Banyk perantau yang melakukan kegiatan usaha di kota ini. Bisa disebut bahwasanya arus uangyang mengalir begitu tinggi. Ambil contoh perantau Minangkabau dari Sumatera Barat. Dapat dengan mudah ditemui usaha kuliner nasi Padang. Tak hanya itu, Humanesian tak akan sulit menemukan masakan padang lain seperti sate Padang, Salalauak dan lainnya.
Mengenai keberagaman budaya,kota ini didiami oleh penduduk asli Pekanbaru dan para perantau dari provinsi tetangga seperti Sumatra Barat,Sumatra Utara dan bahkan dari pulau Jawa.Dalam hal keberagaman suku Pekanbaru banyak didiami oleh suku Melayu,Minangkabau,suku Ocu,Batak dan Jawa.Dan tidak ketinggalan adalah suku Tionghoa.Mereka semua hidup berdampingan dengan damai dan tentram.
Hampir tidak pernah terdengar adanya konflik budaya dan ras yang terjadi di kota ini.Walaupun mereka datang dari budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam warga Pekanbaru tetap menjaga teguh kerukunan,hidup berdampingan dengan mengutamakan rasa sosial dan toleransi yang tinggi.
Dalam segi kepercayaan,di kota ini juga dihuni oleh penduduk yang beraneka ragam agama juga.Walaupun sebagian besar penduduk di kota ini adalah muslim tetapi untuk kepentingan agama non muslim tetap berjalan lancar tanpa ada batasan dan konflik. Kita tidak perlu risau untuk menganut agama apapun di sini asalkan agama tersebut tidak melanggar undang-undang tentang agama menurut UUD 1945 dan pancasila.Tempat ibadahpun banyak berdiri di setiap sudut kota ini.
Dalam merayakan hari besar agama pun pemerintah tidak membatasi dan memberi toleransi yang sangat baik.Tetapi sangat disayangkan dalam hal mencari pekerjaan.Ada sebagian kecil perusahaan atau perorangan yang membutuhkan karyawan dengan kriteria agama tertentu,tetapi bisa jadi itu bertujuan untuk kebaikan dan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Menjalani rutilitas di Pekanbaru untuk urusan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal sebagian besar warga menggunakan bahasa Minangkabau yang bercampur dengan dialeg melayu dan bahasa Ocu.Karena ketiga bahasa tersebut bisa dikatakan hampir mirip.Dan tidak sedikit juga yang memakai bahasa Indonesia dengan berbagai dialeg lainnya seperti Jawa dan Batak.
Tetapi bahasa Indonesia tetap wajib digunakan di area sekolah dan perkantoran.Namun uniknya jika kita berdialog dengan warga kota Pekanbaru tetapi hanya sedikit percakapan kita akan sulit menebak dari mana orang tersebut berasal dikarenakan percampuran dialeg bahasa yang cukup membingungkan bagi orang-orang luar Pekanbaru.
Terlepas dari keberagaman di kota “bertuah” ini,kota ini tetap mempesona dengan gemerlap kota metropolitan namun tetap hangat dengan budayanya.Kota yang menjanjikan untuk para perantau muda yang ingin merintis usaha baru,menjanjikan banyak ilmu bagi para pelajar dari luar daerah dan mengajarkan toleransi budaya dan agama bagi penduduknya. Baca juga: Makanan Khas Tanah Melayu.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar