Terlahir dengan nama lengkap Sri Rahayu Basuki atau lebih populer dengan nama Yayuk Basuki merupakan mantan atlet tenis Indonesia yang berjaya pada era tahun 1990-an. Namanya sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia berkenaan dengan segudang prestasi yang diukirnya, berbagai penghargaan sudah diraihnya, serta menjadi atlet tenis satu-satunya yang berhasil membawa nama Indonesia hingga di kancah internasional.
Terlahir sebagai bungsu dari lima bersaudara, Yayuk sudah menunjukkan bakatnya di bidang olah raga tenis sejak usia 5 tahun, ia berkenalan dengan tenis berkat ibunya yang juga melatihnya di usia belia, hingga pada tahun 1989 ia mulai serius berlatih tenis dengan bergabung di sebuah klub tenis daerah Ragunan, Jakarta.
Dari sekian banyak pelatih yang menanganinnya, ada satu nama yang memiliki peran besar dan berjasa dalam perjalanan karirnya yaitu Mien Gondowidjojo yang tak hanya sekedar berperan sebagai pelatih tapi lebih seperti orang tua baginya. Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1990, tahun 1991 ia menjadi petenis pertama yang berhasil meraih juara di turnamen profesional, dimana pada masa itu dunia olah raga di Indonesia tengah didominasi nama besar atlit-atlit bulutangkis, siapa menduga ia muncul serta menyabet penghargaan di sebuah kejuaraan tenis profesional yang diselenggarakan di Pattaya Thailand dengan menaklukan Naoko Sawamatsu petenis asal Jepang yang menduduki peringkat ke 27 di dunia kala itu, ia sendiri menduduki peringkat 178 di dunia.
Dari momen itulah kemudian ia masuk ke dalam daftar 100 besar top tenis dunia versi WTA (sebuah asosiasi petenis wanita kelas dunia). Kejuaraan tersebut kemudian menggiringnya untuk meraih pernghargaan di berbagai turnamen bergengsi lainnya, termasuk turnamen Grand Slam, tingkatan turnamen tertinggi pada cabang olahraga tenis meski hanya sampai babak ketiga kalah atas lawan bernama Steffi Graf, justru membuat karirnya makin cemerlang, Yayuk Basuki menjadi satu-satunya petenis asal Indonesia yang berkecimpung di turnamen-turnamen profesional yang diadakan WTA.
Prestasi terbaiknya pada turnamen Grand Slam tercatat dengan berhasilnya ia menembuk babak perempat final Wimbledon tahun 1997 namun sayangnya ia kalah dari Jana Novotna petenis asal Ceko. Berkat performanya tersebut, Yayuk mencapai peringkat terbaiknya yakni masuk ke dalam daftar 20 besar top tenis dunia, sungguh prestasi yang membanggakan dari seorang anak bangsa. Ditambah lagi kemampuannya semakin membuat Indonesia terkenal saat menjuarai berbagai turnamen di nomor ganda.
Tahun 1993 merupakan cikal bakal prestasinya di nomor ganda, berpasangan dengan Nana Miyagi asal Jepang ia berhasil menyabet gelar juara, puncaknya masih berpasanga dengan Miyagi ia berhasil mengibarkan bendera merah putih di Taipei sebagai juaranya. Menurut istri dari harry Suharyadi ini kunci suksesnya tidak lain adalah harus total dan tidak setengah-setengah jika memang ingin bergelut di dunia tenis pro, tentunya dengan rajin berlatih dan kerja keras.
Tahun 1994 ia melepas masa lajangnya, menikah dengan pilihan hatinya yang juga merupakan atlit tenis putera nasional Harry Suharyadi, mereka kerap berlatih bersama, terbilang tahun 1997 Yayuk berhasil masuk perempat final Wimbledon.
Yayuk Basuki boleh jadi adalah petenis terbaik yang dimiliki Indonesia sepanjang masa, hingga saat ini belum ada petenis muda generasi selanjutnya yang mampu menandingi prestasi yang telah diukirnya, pantaslah jika kita sebut Yayuk Basuki sebagai legenda hidup tenis Indonesia. Selanjutnya: Profil dan Perjalan Karir Shania Twain.
Terlahir sebagai bungsu dari lima bersaudara, Yayuk sudah menunjukkan bakatnya di bidang olah raga tenis sejak usia 5 tahun, ia berkenalan dengan tenis berkat ibunya yang juga melatihnya di usia belia, hingga pada tahun 1989 ia mulai serius berlatih tenis dengan bergabung di sebuah klub tenis daerah Ragunan, Jakarta.
Dari sekian banyak pelatih yang menanganinnya, ada satu nama yang memiliki peran besar dan berjasa dalam perjalanan karirnya yaitu Mien Gondowidjojo yang tak hanya sekedar berperan sebagai pelatih tapi lebih seperti orang tua baginya. Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1990, tahun 1991 ia menjadi petenis pertama yang berhasil meraih juara di turnamen profesional, dimana pada masa itu dunia olah raga di Indonesia tengah didominasi nama besar atlit-atlit bulutangkis, siapa menduga ia muncul serta menyabet penghargaan di sebuah kejuaraan tenis profesional yang diselenggarakan di Pattaya Thailand dengan menaklukan Naoko Sawamatsu petenis asal Jepang yang menduduki peringkat ke 27 di dunia kala itu, ia sendiri menduduki peringkat 178 di dunia.
Dari momen itulah kemudian ia masuk ke dalam daftar 100 besar top tenis dunia versi WTA (sebuah asosiasi petenis wanita kelas dunia). Kejuaraan tersebut kemudian menggiringnya untuk meraih pernghargaan di berbagai turnamen bergengsi lainnya, termasuk turnamen Grand Slam, tingkatan turnamen tertinggi pada cabang olahraga tenis meski hanya sampai babak ketiga kalah atas lawan bernama Steffi Graf, justru membuat karirnya makin cemerlang, Yayuk Basuki menjadi satu-satunya petenis asal Indonesia yang berkecimpung di turnamen-turnamen profesional yang diadakan WTA.
Prestasi terbaiknya pada turnamen Grand Slam tercatat dengan berhasilnya ia menembuk babak perempat final Wimbledon tahun 1997 namun sayangnya ia kalah dari Jana Novotna petenis asal Ceko. Berkat performanya tersebut, Yayuk mencapai peringkat terbaiknya yakni masuk ke dalam daftar 20 besar top tenis dunia, sungguh prestasi yang membanggakan dari seorang anak bangsa. Ditambah lagi kemampuannya semakin membuat Indonesia terkenal saat menjuarai berbagai turnamen di nomor ganda.
Tahun 1993 merupakan cikal bakal prestasinya di nomor ganda, berpasangan dengan Nana Miyagi asal Jepang ia berhasil menyabet gelar juara, puncaknya masih berpasanga dengan Miyagi ia berhasil mengibarkan bendera merah putih di Taipei sebagai juaranya. Menurut istri dari harry Suharyadi ini kunci suksesnya tidak lain adalah harus total dan tidak setengah-setengah jika memang ingin bergelut di dunia tenis pro, tentunya dengan rajin berlatih dan kerja keras.
Tahun 1994 ia melepas masa lajangnya, menikah dengan pilihan hatinya yang juga merupakan atlit tenis putera nasional Harry Suharyadi, mereka kerap berlatih bersama, terbilang tahun 1997 Yayuk berhasil masuk perempat final Wimbledon.
Yayuk Basuki boleh jadi adalah petenis terbaik yang dimiliki Indonesia sepanjang masa, hingga saat ini belum ada petenis muda generasi selanjutnya yang mampu menandingi prestasi yang telah diukirnya, pantaslah jika kita sebut Yayuk Basuki sebagai legenda hidup tenis Indonesia. Selanjutnya: Profil dan Perjalan Karir Shania Twain.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar