inLiners yang Muslim pasti Shalat Tahajud bukan? Pasti jarang melakukannya, bagaimana tidak. Untuk mengerjakan Shalat yang dilakukan malam hari ini butuh perjuangan keras melawan kantuk, rasa malas, dingin dan mimpi indah.
Tetapi inLiners jika mengetahui manfaat dari Shalat ini yang sungguh luar biasa pasti akan berjuang untuk melakukannya. Terlepas dari keutamaan Shalat ini dari segi agama, kita akan lihat nih keutamaan shalat tahajud ini dari sudut pandang kesehatan.
Begadang, tidak menyehatkan. Tetapi untuk Shalat Tahajud ternyata tidak demikian. Dari sisi kesehatan, keutamaan shalat tahajud ini bisa mengobati kanker. Tapi logisnya, untuk Shalat Tahajud ini tidak begadang juga sih ya, inLiners kan harus tidur dulu sebelum melaksanakan shalat ini. Baru deh kebangun di 1/3 ujung malam melakukan shalat tahajud. Nah kembali pada manfaat shalat tahajud ini, berikut penjelasan kenapa bisa menyembuhkan kanker. Terkait : Hindarilah Kebiasaan Buruk Ini di Malam Hari.
Pertama, ya karena doa inLiners dikabulkan. Berdoa agar tersembuh dari penyakit kanker ataupun penyakit KANtong KERing. Hehehe, secara ilmiahnya simaklah ini.
M Sholeh Pensyarah dari IAIN Surabaya menjelaskan bahwa shalat Tahajud bisa menyembuhkan kanker dan infeksi. Lulusan Pascasarjana Universitas Surabaya ini menjelaskan dalam Disertasi doktoral-nya dengan judul ‘ Pengaruh ShalatTahajud terhadap peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik dengan pendekatan Psiko Neuromonologi’.
Lebih rinci dijelaskan jika ibadah dilakukan sebagai rutinitas dengan gerakan yang benar serta khusyukmaka akan menciptakan pertumbuhan respon sistem imuno. Terutama ketahanan tubuh G,A,M dan liposit dengan bantuan persepsi dan motifasi yang positif. Selanjutnya ini akan meningkatkan efektivitas dalam menghadapi problem.
Apabila dilakukan dengan keikhlasan. Secara kuantitatif melakukan sesuatu dengan ikhlas telah mampu dibuktikan bahwasanya akan membuat hormon kortisol disekresi-kan lebih banyak. Hal ini telah dibuktikan oleh Sholeh dimana dia menjelaskan bahwa pada saat siang hari intensitas kortisol ini hanya 38-690 nanomol/litre. Sementara itu saat malam hari atau setelah jam 12 malam, meningkat hingga 69-345 nanometer/litre.
Apa hubungan kortisol dengan tingkat keikhlasan? Apabila kortisol biasa saja (seperti siang hari) maka ini dianggap dilakukan dengan sedikit ikhlas. Ini berlaku sebaliknya.
Penelitian Sholeh dilakukan dengan sampel 41 orang pelajar dari SMA Lukman Hakim, Ponpes Hidayatullah Surabaya. Dari 41 sampel pelajar tersebut tercatat hanya 23 orang yang bisa melakukan tahajud dalam waktu sebulan.
Pada bulan ke-dua, hanya 19 orang yang tetap melakukan Shalat Tahajud. Kemudian dari sampel tersebut dilakukan pengukuran hormon kortisol di 3 laboratorium yang berbeda.
Dari pengukuran tersebut didapatkan hasil bahwasanya terdapat perbedaan kondisi tubuh antara yang melakukan shalat tahajud dengan yang tidak melakukan shalat tahajud. Perbedaan tersebut terlihat dari daya tahan tubuh serta kemampuan mereka untuk mengatasi masalah. Baca juga: Wah, Inilah Manfaat Kutu Rambut.
Tetapi inLiners jika mengetahui manfaat dari Shalat ini yang sungguh luar biasa pasti akan berjuang untuk melakukannya. Terlepas dari keutamaan Shalat ini dari segi agama, kita akan lihat nih keutamaan shalat tahajud ini dari sudut pandang kesehatan.
Shalat Tahajud |
Pertama, ya karena doa inLiners dikabulkan. Berdoa agar tersembuh dari penyakit kanker ataupun penyakit KANtong KERing. Hehehe, secara ilmiahnya simaklah ini.
M Sholeh Pensyarah dari IAIN Surabaya menjelaskan bahwa shalat Tahajud bisa menyembuhkan kanker dan infeksi. Lulusan Pascasarjana Universitas Surabaya ini menjelaskan dalam Disertasi doktoral-nya dengan judul ‘ Pengaruh ShalatTahajud terhadap peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik dengan pendekatan Psiko Neuromonologi’.
Lebih rinci dijelaskan jika ibadah dilakukan sebagai rutinitas dengan gerakan yang benar serta khusyukmaka akan menciptakan pertumbuhan respon sistem imuno. Terutama ketahanan tubuh G,A,M dan liposit dengan bantuan persepsi dan motifasi yang positif. Selanjutnya ini akan meningkatkan efektivitas dalam menghadapi problem.
Apabila dilakukan dengan keikhlasan. Secara kuantitatif melakukan sesuatu dengan ikhlas telah mampu dibuktikan bahwasanya akan membuat hormon kortisol disekresi-kan lebih banyak. Hal ini telah dibuktikan oleh Sholeh dimana dia menjelaskan bahwa pada saat siang hari intensitas kortisol ini hanya 38-690 nanomol/litre. Sementara itu saat malam hari atau setelah jam 12 malam, meningkat hingga 69-345 nanometer/litre.
Apa hubungan kortisol dengan tingkat keikhlasan? Apabila kortisol biasa saja (seperti siang hari) maka ini dianggap dilakukan dengan sedikit ikhlas. Ini berlaku sebaliknya.
Penelitian Sholeh dilakukan dengan sampel 41 orang pelajar dari SMA Lukman Hakim, Ponpes Hidayatullah Surabaya. Dari 41 sampel pelajar tersebut tercatat hanya 23 orang yang bisa melakukan tahajud dalam waktu sebulan.
Pada bulan ke-dua, hanya 19 orang yang tetap melakukan Shalat Tahajud. Kemudian dari sampel tersebut dilakukan pengukuran hormon kortisol di 3 laboratorium yang berbeda.
Dari pengukuran tersebut didapatkan hasil bahwasanya terdapat perbedaan kondisi tubuh antara yang melakukan shalat tahajud dengan yang tidak melakukan shalat tahajud. Perbedaan tersebut terlihat dari daya tahan tubuh serta kemampuan mereka untuk mengatasi masalah. Baca juga: Wah, Inilah Manfaat Kutu Rambut.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar