Hampir setiap malam bisa ditonton di salah satu stasiun Televisi swasta olahraga beladiri duel tarung bebas. Dengan label Ultimate Fighting Championship, tayangan ini mampu menjadi tontonan terbesar di dunia. Bahkan dibeberapa negara juga dibuat ajang tarung serupa. Sebut saja Indonesia meniru dengan label One Pride MMA. Kesemuanya adalah olahraga beladiri campuran atau MMA (Mixed-Martial Arts). Lalu bagaimana bisa olahraga ini bisa populer? Ternyata ada kisah panjang dari olahraga ini sehingga sekarang begitu populer.
Pertarungan UFC dibisniskan bak pertandingan tinju. Dijual berupa hak siar dan tiket bagi penonton. Namun hingga tahun 2004 tak ada perkembangan, bahkan Fertitta bersaudara (Frank dan Lorenzo) terancam rugi. Akhirnya UFC dibuat dalam format Reality Show dengan tema ‘The Ultimate Fighter.
Awal tayangan reality show ini tidak terlalu menitik-beratkan pada pertandingan. Lebih banyak menyorot bagaimana atlet dilatih dan melakukan beberapa tantangan. Para atlet disatukan di pusat pelatihan yang berada di Las Vegas. Para atlit dibagi dalam 2 tim dan masing-masing dilatih oleh Chuck Liddell dan Randy Couture.
Hingga ke-dua tim berlaga, acara ini masih seperti tontonan biasa. Namun hal yang mengubah reputasi mereka terjadi di partai Final. Saat itu pertarungan Forrest Griffin dan Stephan Bonnar, tanggal 9 April 2005 menjadi titik balik popularitas UFC. Mereka bertarung dengan gaya masing-masing, pertarungan mereka hingga berdarah pada bagian pelipis. Dari sinilah lonjakan animo penonton mulai mengandrungi acara ini. Dua orang bertarung hingga berdarah dengan ‘tanpa aturan’. Hingga akhirnya pertarungan ini dimenangkan oleh Forest Griffin sebagai juara dengan keputusan juri.
Akhirnya bisnis yang dibeli seharga $2 juta sekarang terbang ke nilai $3 miliar. Semenjak inilah olahraga ini populer di dunia.
Nama besar keluarga Gracie akhirnya mendominasi Valetudo, sebuah kompetisi beladiri campuran Brazil pada tahun 1920. Jujitsu makin digemari karena olahraga ini banyak mengandalkan kuncian, cekikan dan hebat dalam pertarungan bawah. Jujitsu dikenal bisa mengalahkan orang dengan postur yang lebih besar. Prinsip olahraga Jujitsu ini adalah bagaimana menggunakan sedikit energi tetapi menghasilkan efek yang besar. Untuk meneruskan ilmu beladiri tersebut, akhirnya Helio dan Carlos Gracie mengajarkan pada anak mereka seperti Carlson Gracie, Carlos Gracie Junior, Rorion Gracie.
Generasi ke-tiga Gracie tersebut akhirnya memilih jalan hidup masing-masing. Carlson menjadi seorang petarung. Reputasi belaiau dikenal senegara Brazil. Selain itu Carlson juga membuat olahraga Jujitsu menjadi dikenal luas dengan mendirikan IBJJF. IBJJF adalah Federasi Jujitsu Brazil Internasional yang didirikan oleh Carlson Grazie.
Rorion Grazie, anak dari Helio. Memilih untuk menjadi penata laga dalam film aksi Hollywood. Dari kerjasama Art Davie dan John Millus mereka mulai mengenalkan hiburan MMA (tarung-bebas) di negeri Paman Sam ini. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya UFC (Ultimate Fightinh Championship). Terkait : Biografi Livi Zheng, Sutradara Hollywood asal Indonesia.
Setelah lahirnya UFC, masih dikenang nama besar keluarga Gracie dari Royce. Royce dikenal sebagai petarung Jujitsu di UFC. Selama 5 musim UFC Royce tak pernah kalah, dengan teknik kuncian dan teknik Jujitsu lain Royce memenangkan pertandingan.
Sayang pada UFC musim ke-3, Royce mengundurkan diri setelah memenangi aga Semifinal karena alasan kesehatan. Sebagai saingan terberat Royce yang menjadi hiburan berkelas bagi penggemar UFC adalah Ken Shamrock. Bahkan Ken Shamrock rela mengundurkan diri di Partai Final UFC 3 karena mengetahui dirinya tak akan bertanding dengan Royce, sebab Royce telah mengundurkan diri terlebih dahulu.
Rivalitas yang kental antara mereka ini menjadi sebuah sejarah dalam UFC. Hingga pada tahun 1993 mereka diberi kehormatan sebagai Hall of Fame UFC.
Selain itu, senator Amerika Serikat, John McCain menyebutkan bahwasanya tayangan ini hanya seperti sabung ayam yang disabung manusia. Pertarungan terlalu liar untuk disaksikan.
Namun, hal ini dibantah Dana White ; seorang komisioner UFC. White menyatakan tayangan ini lebih baik daripada tinju. Bayangkan dalam pertandingan tinju, seorang petinju harus memukul kepala lawan hingga KO. Sementara dalam olahraga ini (UFC) petarung bisa mengalahkan dengan pukulan yang tidak dikepala. Bahkan hanya dengan teknik kuncian. Baca Juga : Kelas Kelas dalam Tinju.
Terlepas dari kontroversi tersebut, UFC telah sukses menjadi olahraga dan bisnis industri hiburan. Dari nilai $2 juta hingga miliaran dollar. Meskipun dikenal dengan tarung bebas olahraga ini tetap melarang beberap serangan dengan mengigit, menyerang selangkangan, menyolok mata.
Olahraga ini lebih dikenal sebagai olahraga ‘anak muda’ di eropa. Dibanding dengan olahraga tinju yang terkesan membosankan. Suksesnya UFC di eropa juga tak lepas dari peran Gary Cook. Gary Cook, dikenal sebagai eksekutif di Manchester City. Berbekal pengalaman tersebut, Gary berhasil memasarkan olahraga ini di Eropa.
Sekarang halaman olahraga sekelas Fox Sports, ESPN, Sky Ports telah menjadikan UFC sebagai olahraga yang beritanya menghiasi materi berita mereka. Sudah bisa dikatakan ada tempat tersendiri untuk olahraga ini disamping olahraga sepakbola dan F1. Baca Juga: Ini Dia Bintang Film Panas Indonesia Pertama.
Perkembangan Olahraga UFC
UFC adalah tayangan televisi Amerika yang dimiliki oleh Lorenzo dan Frank Fertitta. Acara tersebut dibeli dari Semaphore Entertainment Group di tahun 2001. Setelah dibeli dengan harga 2 juta dollar US, berjalan 4 tahun pemilik tayangan dianggap akan rugi sebanyak $40 juta.Pertarungan UFC dibisniskan bak pertandingan tinju. Dijual berupa hak siar dan tiket bagi penonton. Namun hingga tahun 2004 tak ada perkembangan, bahkan Fertitta bersaudara (Frank dan Lorenzo) terancam rugi. Akhirnya UFC dibuat dalam format Reality Show dengan tema ‘The Ultimate Fighter.
Awal tayangan reality show ini tidak terlalu menitik-beratkan pada pertandingan. Lebih banyak menyorot bagaimana atlet dilatih dan melakukan beberapa tantangan. Para atlet disatukan di pusat pelatihan yang berada di Las Vegas. Para atlit dibagi dalam 2 tim dan masing-masing dilatih oleh Chuck Liddell dan Randy Couture.
Hingga ke-dua tim berlaga, acara ini masih seperti tontonan biasa. Namun hal yang mengubah reputasi mereka terjadi di partai Final. Saat itu pertarungan Forrest Griffin dan Stephan Bonnar, tanggal 9 April 2005 menjadi titik balik popularitas UFC. Mereka bertarung dengan gaya masing-masing, pertarungan mereka hingga berdarah pada bagian pelipis. Dari sinilah lonjakan animo penonton mulai mengandrungi acara ini. Dua orang bertarung hingga berdarah dengan ‘tanpa aturan’. Hingga akhirnya pertarungan ini dimenangkan oleh Forest Griffin sebagai juara dengan keputusan juri.
Forest Griffin |
Sejarah Lahirnya Olahraga UFC
Kelahiran olahraga ini sangat berkaitan dengan George Gracie, seorang dari Skotlandia yang pindah ke Brazil pada tahun 1826. Dari keturunan Gracie ini lahirlah Carlos Gracie dan Helio Gracie. Sementara ayah Carlos dan Helio adalah seorang pemilik sirkus. Pada saat itu mereka bertemu dengan pe-judo Jepang, Mitsuyo Meda. Dari sana Carlos belajar Judo dan kemudian mengembangkannya sendiri. Hasil kembangan Carlos tersebutlah yang dikenal dengan Jujitsu Brazil. Sangat erat kaitan sejarah lahirnya Jujitsu dan sejarah lahirnya UFC ini.Nama besar keluarga Gracie akhirnya mendominasi Valetudo, sebuah kompetisi beladiri campuran Brazil pada tahun 1920. Jujitsu makin digemari karena olahraga ini banyak mengandalkan kuncian, cekikan dan hebat dalam pertarungan bawah. Jujitsu dikenal bisa mengalahkan orang dengan postur yang lebih besar. Prinsip olahraga Jujitsu ini adalah bagaimana menggunakan sedikit energi tetapi menghasilkan efek yang besar. Untuk meneruskan ilmu beladiri tersebut, akhirnya Helio dan Carlos Gracie mengajarkan pada anak mereka seperti Carlson Gracie, Carlos Gracie Junior, Rorion Gracie.
Generasi ke-tiga Gracie tersebut akhirnya memilih jalan hidup masing-masing. Carlson menjadi seorang petarung. Reputasi belaiau dikenal senegara Brazil. Selain itu Carlson juga membuat olahraga Jujitsu menjadi dikenal luas dengan mendirikan IBJJF. IBJJF adalah Federasi Jujitsu Brazil Internasional yang didirikan oleh Carlson Grazie.
Rorion Grazie, anak dari Helio. Memilih untuk menjadi penata laga dalam film aksi Hollywood. Dari kerjasama Art Davie dan John Millus mereka mulai mengenalkan hiburan MMA (tarung-bebas) di negeri Paman Sam ini. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya UFC (Ultimate Fightinh Championship). Terkait : Biografi Livi Zheng, Sutradara Hollywood asal Indonesia.
Setelah lahirnya UFC, masih dikenang nama besar keluarga Gracie dari Royce. Royce dikenal sebagai petarung Jujitsu di UFC. Selama 5 musim UFC Royce tak pernah kalah, dengan teknik kuncian dan teknik Jujitsu lain Royce memenangkan pertandingan.
Sayang pada UFC musim ke-3, Royce mengundurkan diri setelah memenangi aga Semifinal karena alasan kesehatan. Sebagai saingan terberat Royce yang menjadi hiburan berkelas bagi penggemar UFC adalah Ken Shamrock. Bahkan Ken Shamrock rela mengundurkan diri di Partai Final UFC 3 karena mengetahui dirinya tak akan bertanding dengan Royce, sebab Royce telah mengundurkan diri terlebih dahulu.
Royce Gracie |
Kontroversi Tayangan UFC
Tayangan ini tidak sepenuhnya disambut positif. Sebut saja misalnya pemerintah Australia menyatakan bahwasanya ini adalah tayangan kekerasan. Karena tayangan ini telah meningkatkan angka kriminal di Australia.Selain itu, senator Amerika Serikat, John McCain menyebutkan bahwasanya tayangan ini hanya seperti sabung ayam yang disabung manusia. Pertarungan terlalu liar untuk disaksikan.
Namun, hal ini dibantah Dana White ; seorang komisioner UFC. White menyatakan tayangan ini lebih baik daripada tinju. Bayangkan dalam pertandingan tinju, seorang petinju harus memukul kepala lawan hingga KO. Sementara dalam olahraga ini (UFC) petarung bisa mengalahkan dengan pukulan yang tidak dikepala. Bahkan hanya dengan teknik kuncian. Baca Juga : Kelas Kelas dalam Tinju.
Terlepas dari kontroversi tersebut, UFC telah sukses menjadi olahraga dan bisnis industri hiburan. Dari nilai $2 juta hingga miliaran dollar. Meskipun dikenal dengan tarung bebas olahraga ini tetap melarang beberap serangan dengan mengigit, menyerang selangkangan, menyolok mata.
Kesuksesan UFC
Selain dengan nilai bisnis miliaran dollar, sekarang UFC telah tayang di 150 negara. Waralaba dari UFC sangant dominan seperti Klub sepak bola Manchester United, New York Yanke dan Dallas Cowboy.Olahraga ini lebih dikenal sebagai olahraga ‘anak muda’ di eropa. Dibanding dengan olahraga tinju yang terkesan membosankan. Suksesnya UFC di eropa juga tak lepas dari peran Gary Cook. Gary Cook, dikenal sebagai eksekutif di Manchester City. Berbekal pengalaman tersebut, Gary berhasil memasarkan olahraga ini di Eropa.
Sekarang halaman olahraga sekelas Fox Sports, ESPN, Sky Ports telah menjadikan UFC sebagai olahraga yang beritanya menghiasi materi berita mereka. Sudah bisa dikatakan ada tempat tersendiri untuk olahraga ini disamping olahraga sepakbola dan F1. Baca Juga: Ini Dia Bintang Film Panas Indonesia Pertama.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar