Investasi tak ubah artinya dengan bertani. Pada kondisi awal akan ditanam bibit yang akan dinikmati hasilnya setelah masa panennya kelak. Dimulai dari tahap pengolahan lahan, terus dilanjutkan dengan tanaman apa yang akan di tanam. Begitu juga dengan berinvestasi dalam bentuk aset. Aset yang dimiliki diharapkan akan menghasilkan keuntungan.
Sistem investasi tidak asing lagi di zaman keterbukaan sekarang. Sudah menjadi trending topik agaknya hal satu ini. Dengan melihat apa yang akan di dapat tentu semua akan berlomba lomba untuk berinvestasi. Namun dalam memilih jenis investasi apa yang paling bagus, tentu harus tepat dalam memilih. Dikembalikan perumpamaan pada petani tadi, jika sang petani harus bisa memilih tanaman apa yang akan di tanam. Jika salah memilih, alamat rugi akan di dapat. Bayangkan sejenak jika seorang petani memilih menanam padi dia musim akan kemarau.
Untuk menghindari resiko dalam berinvestasi, inLine memiliki beberapa pilihan untuk berinvestasi yang pantas untuk dipertimbangkan. Namun, bagaimana-pun setiap resiko pasti ada, dan pilihlah resiko yang paling kecil dengan harapan keuntungan terbesar. Berikut ulasan tim inLIne.
Investasi dalam bentuk Properti. Prediksi dari beberapa sumber majalah ekonomi menyebutkan bahwasanya peningkatan investasi di bidang properti ini akan mencapat angka 10 hingga 15 persen. Berdasarkan data akhir tahun 2015, hal ini diramalkan berdasarkan tingkat suku bunga SBI di level 7,5%, penurunan suku bunga pinjaman dan aktivitas nilai tukar rupiah terhadap dollar US. Ini terlhat dari peningkatan daya beli masyarakat yang imbasnya akan terlihat dari peningkatan realisasi investasi itu sendiri. Sisi paling menarik dari ber-investasi properti ini adalah utuk perumahan menengah kebawah. Karena produk ini selalu diminati dengan banyaknya permintaan dari waktu ke waktu terhadapa sektor ini.
Investasi dalam bentuk Logam Mulia (Emas). Daya nilai dan prestise dari emas selalu membuat nilai investasi terhadap emas ini tetap terjaga. Emas akan aman di setiap keadaan. Nilai jual emas ini dalam kondisi inflasi terburuk-pun akan tetap. Jika diilustrasikan dengan menginvestasikan emas dalam waktu 5 tahun, keuntungan dari investasi ini pasti akan besar, mengingat harga emas relatif naik dari tahun ke tahun.
Investasi dalam bentuk Saham. Dari gonjang ganjing memang tidak salah lagi jika saham memiliki resiko yang cukup tinggi. Bertolak dari resiko tersebut, saham juga menjanjikan keuntungan besar. Sering investasi ini di istilahkan high risk high return yang artinya resiko tinggi, keuntungan tinggi. Namun dengan pemilihan, analisa dan kalkulasi yang tepat tentu dampak resiko bisa di minimalisir.
Salah satu bentuk minimalisir dalam investasi saham ini adalah dengan memilih tipe jangka panjang. Berdasarkan acuan data Bursa Efek Indonesia, harga indeks saham gabungan (IHSG) dari tahun 1977 hingga 2013 memiliki pertumbuahan rata rata hampir mendekati 20%. Bukan tidak mungkin pertumbuhan saham mencapai angka 30%.
Investasi dalam bentuk Reksadana. Reksadana adalah sebuah program investasi dengan menggunakan surat berharga yang merupakan bukti klaim atas ke-pemilikan modal. Keunggulan ini dibanding saham adalah, terdapat berbagai pilihan untuk mulai menanam uang. Investasi ini cocok bagi pemula, karena bisa dengan modal yang tidak terlalu besar.
Itulah beberapa pilihan untuk ber - investasi dengan prospek terbaik di masa mendatang. Dengan memilih bersama analisa yang akurat, bukan suatu ketidakmungkinan investasi akan menjadi sebuah sumber pendapatan besar dalam hidup.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar