Menilik sejarah usang tentu hubungan antara Indonesia dan Belanda sangat bisa dibilang ada kemistri spesial. Memang dulu Indonesia adalah negara jajahan Belanda. Namun setelah merdeka ada hal hal unik di Belanda yang berhubungan dengan Indonesia. Salah satunya yaitu pemberian nama jalan di Belanda yang menggunakan tokoh tokoh nasional.
Tentu hal ini cukup membuat bangga kita. Pahlawan Indonesia diakui di negeri orang. Berikut deretan tokoh yang diabadikan menjadi nama jalan di Belanda.
Jalan Pattimurastraat (Lihat di Google Map), ini diusulkan oleh komunitas Maluku. Perjuangan Thomas Mattulessy ini dikenal sebagai pemimpin serangan ke Benteng Duurstede di Saparua, Maluku. Akhir hayatnya beliau dihukum gantung pada tanggal 16 Desember 1817.
Ada 3 kota yang menggunakan nama beliau menjadi nama Jalan,
Tentu hal ini cukup membuat bangga kita. Pahlawan Indonesia diakui di negeri orang. Berikut deretan tokoh yang diabadikan menjadi nama jalan di Belanda.
Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy)
Di Indonesia sempat dibadikan menjadi ikon mata uang dengan nilai Rp 1000. Nun di negeri Belanda ternyata sang Kapitan yang hidup pada tahun 1783-1817 ini diabadikan menjadi nama jalan di Wierden.Jalan Pattimurastraat (Lihat di Google Map), ini diusulkan oleh komunitas Maluku. Perjuangan Thomas Mattulessy ini dikenal sebagai pemimpin serangan ke Benteng Duurstede di Saparua, Maluku. Akhir hayatnya beliau dihukum gantung pada tanggal 16 Desember 1817.
Martha Christina Tiahahu
Masih dari kepulauan Maluku. Jalan dengan nama Pahlawan ini dikenal dengan Martha C Tiahahustraat.
Letak jalan ini adalah sambungan dari jalan Pattimurastraat. Mengenang perjuangan beliau, Martha dikenal sebagai salah satu motor pergerakan perlawanan penjajahan di Maluku. Sempat tertangkap di usia 17 tahun dan kemudian dikirim ke Jawa untuk kerja paksa.
Sayang, ketika dalam perjalanan, beliau menderita sakit dan wafat di perjalanan tersebut. Lihat di Google Maps
[post_ads_2]R.A Kartini
Habis gelap terbitlah terang, begitulah kumpulan surat surat beliau dibukukan. Pelopor pergerakan wanita Indonesia untuk penyetaraan hak dengan pria ini dikenal hingga ke Belanda.
Nama beliau diabadikan menjadi jalan di beberapa tempat di Belanda,
- RA Kartinistraat di Utrecht
- Kartinistraat di Haarlem
- Kartinistraat di Venlo
- Kartinistraat di Zuid-oost Amsterdam.
M.Hatta
Proklamator tercinta banggsa Indonesia. Sarjana Ekonomi lulusan Belanda, aktif dalam berbagai pergerakan di negeri Belanda. Posisi beliau sebagai tandem Soekarno tentu tak ada dari kita bangsa Indonesia yang tak tahu dengan beliau ini.
Adalah Mohammed Hattastraat bisa dijumpai di pemukiman Zuiderpolder, Haarlem. Lihat di Google Maps
Robbert Christian Steven Soumokil
Lulusan sarjana hukum Univ Leiden Belanda. Pernah menjabat jaksa agung Negara Indonesia Timur dan menggelorakan Republik Maluku Selatan (RMS) di tahun 1950.
Memang dianggap sebagai gerakan pemberontakan pada pemerintah Indonesia. Meskipun demikian, sebagai putra Indonesia nama beliau tercatat menjadi nama jalan di kota Wierden dan Haarlem. Lihat di Google Maps
Sutan Sjahrir
Sahabat seperjuangan M. Hatta ini juga lulus dari Universitas Amsterdam dan Leiden. Sempat menjadi perdana Menteri Indonesia (PM Indonesia Pertama).
Ada 3 kota yang menggunakan nama beliau menjadi nama Jalan,
- Sjahrirstraat di Leiden Lihat di Google Maps
- Sjarirsingel di Gouda
- Sutan Sjahrirstraat di Haarlem
Irawan Soejono
Tak banyak yang tahu tentang beliau. Beliau adalah pejuang anti fasis. Ikut berjuang dalam melawan Nazi.
[post_ads]
Bahkan ajalnya ditemui ketika ikut berjuang di Jerman ketika melawan tentara Nazi. Di daerah Osdorp, pada tanggal 4 Mei 1990 nama beliau diresmikan menjadi nama Jalan oleh pemerintah Amsterdam. Lihat di Google Maps
Sementara itu di wilayah Ijburg yang berada di tenggara Amsterdam tengah diusulkan beberapa nama jalan tokoh Indoensia Tan Malaka (Tan Malakastraat), RM Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hadjar Dewantara (Suwardistraat), SK Trimurti (Trimurtistraat), Kapiten Pattimura (Pattimurastraat), Pangeran Diponegoro (Diponegorostraat dan Diponegorohof), Maria Ullfah (Mariaulfahstraat), Soekaesih (Soekaesihstraat), Roestam Effendi (Roestam Effendistraat), Lambertus Nicodemus Palar (Palarstraat). Spesialnya lagi, kemungkinan juga akan ada nama jalan " Jalan Merdeka" (Merdekastraat).
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar