Patung Pahlawan Revolusi |
Catatan sejarah yang paling besar, pada tanggal 31 September 1965, PKI dicap melakukan kudeta atas pemerintahan. Ini merupakan percobaan kudeta terkeji dalam sejarah Indonesia. Terbunuhnya beberapa jenderal yang telah dinobatkan menjadi pahlawan Revolusi, menjadi bukti kekejian ide komunis ini.
Singkatnya, semenjak peristiwa tersebut PKI ditetapkan sebagai paham dan partai politik terlarang di Indonesia. Sisa sisa dari PKI dihabiskan. Ada yang tewas terbunuh, ada yang diberikan hukuman penjara. Namun, apakah mereka sudah benar-benar punah?
Belakangan ini, beredar luas, PKI bangkit. Entah benar atau tidak, tetapi isu tersebut tentu menjadi ketakutan dan ancaman dari kalangan masyarakat. Terlepas benar atau tidaknya isu tersebut, mungkin bisa dijawab sendiri apakah PKI ini apa benar sudah habis atau masih ada.
Jika kita memandang dari sisi karakteristik pemikiran dan paham pada manusia. Wajar saja jika ide dan paham komunis di Indonesia masih ada. Sebab, paham – pemikiran – ide tak akan pernah bisa dibunuh. Bisa saja kita membunuh orang orang komunis, bisa saja kita membubarkan organisasi (salah satunya partai PKI). Tetapi yakinilah, itu tidak akan membuat paham komunis di Indonesia hilang.
Kita bisa tidak memberikan ruang gerak pada mereka, tetapi justru ini terkadang bisa menjadi kekuatan yang memberikan dorongan lebih bagi mereka untuk mendapatkan ‘tempat’. Istilahkan ketika seekor anjing mengejar Anda, bisa dipastikan Anda akan berusaha melepaskan diri dan bebas dari kejaran Anjing tersebut. Motivasi sederhana seperti ini yang bisa menjadi bumerang bagi kita.
Suatu paham, tak akan pernah mati. Benarlah sekiranya, analogikan saja. Anda seorang Indonesia, menganut paham kuat akan Pancasila. Apakah dengan adanya serangan pada idealisme Pancasila tersebut akan membuat anda mundur mencintai Pancasila. Sedemikian rupa juga kiranyalah komunis tersebut.
Kewaspadaan kita memang harus selalu dijaga. Memang tidak adalagi kita mengenal Partai Komunis Indonesia, tetapi bentuk lain dari komunis tersebut kita tidak tahu benar.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Menyatakan perang dengan mereka, berteriak teriak di sosial media lawan PKI, PKI telah bangkit. Percaya atau tidak itu hanya hal paling sia-sia.
Adalah tugas kita bersama untuk menangkal penyebaran paham tersebut. Dimulai dari diri kita dengan membentengi diri sendiri, menanamkan ajaran yang benar terhadap keluarga. Kemudian juga tak kalah penting peran pemerintah.
Peran pemerintah di sini, buka peran yang langsung bergerak angkat senjata. Memerintahkan para tentara menyisiri seluruh daerah untuk mencari Siapa yang komunis?
Jauh dari perihal demikian, pemerintah yang baik dengan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Peningkatan kesejahteraan sosial, tentu merupakan senjata mutakhir untuk melawan. Apabila seluruh rakyat telah merasa sejahtera, merasa mendapatkan keadilan di sana tidak akan ada lagi timbul perlawanan serta perebutan kekuasaan. Walaupun sisa dari ‘peradaban’ PKI ini masih ada, maka mereka akan kesulitan untuk mengaet dan menyebarkan paham mereka. Apa lagi yang harus orang cari, untuk apa pemberontakan bila negara telah aman damai sentosa. Jika saja syarat keadilan dan pemerataan kesejahteraan tidak terdistribusi dengan baik, maka akan semakin mudah bagi pemilik paham paham radikal untuk ‘mengajak’ rakyat untuk melakukan perlawanan.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar