Roti goreng merupakan salah satu alternatif untuk menikmati roti. Roti goreng yang berbahan dasar tepung terigu ini termasuk makanan yang murah meriah tetapi mengenyangkan. Pada umumnya, roti goreng hampir ditemui di seluruh wilayah Indonesia termasuk salah satunya di Kota Jember. Para penjual roti goreng di Jember bisa ditemukan di pinggir-pinggir jalan. Salah satu titik di mana dengan mudahnya akan dijumpai penjual roti goreng adalah di kawasan kampus Universitas Jember (UNEJ).
Roti Goreng |
Roti goreng khas UNEJ memiliki rasa yang legit dengan tekstur yang sedikit kenyal. Roti goreng khas UNEJ memiliki ukuran yang bulat memanjang (lonjong). Roti goreng ini memiliki warna kecokelatan di luar dan warna putih seperti warna roti tawar. Untuk harga per bijinya, roti goreng khas UNEJ dijual dengan harga Rp 500,00.
Roti goreng khas UNEJ akan lebih nikmat jika disantap saat kondisi baru matang digoreng karena aroma khas roti goreng dan kekenyalan rotinya masih terjaga. Selain itu, roti goreng ini sangat cocok dinikmati dengan minuman hangat seperti kopi atau teh, sehingga sangat pas untuk dijadikan sebagai hidangan di pagi hari. Bagi yang tidak sempat sarapan, roti goreng bisa menjadi alternatif untuk sekadar mengganjal perut, karena tiap 100 gram roti goreng mengandung kalori sebesar 329 kkal dan karbohidrat sebanyak 48 gram.
Para penjual roti goreng khas UNEJ ini biasanya mangkal di sekitar kawasan kampus UNEJ seperti Double Way (depan pintu gerbang UNEJ), Jalan kalimantan, Jalan Jawa dan Jalan Mastrip. Para penjual roti goreng menjajakan dagangannya dengan menggunakan becak yang sudah dimodifikasi dengan bagian depan telah dipasang sebuah kotak kaca untuk menaruh roti goreng. Para penjual roti goreng tersebut biasanya menjajakan dagangannya di pagi hari.
Hal ini dikarenakan proses produksi roti goreng dimulai ketika waktu shubuh, sehingga untuk menjaga kualitasnya mereka harus harus menjualnya di pagi hari selagi roti goreng tersebut masih dalam kondisi hangat. Selain itu, mereka juga memiliki bel/klakson untuk menarik para pembeli. Bunyi suara bel tersebut sama halnya dengan bunyi suara penjual cilok/siomay pada umumnya yaitu tolet...tolet....
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar