Salah satu perawatan yang sering dilakukan wanita yang sering menggunakan bikini adalah waxing di daerah kewanitaan. Selain itu banyak wanita yang merasa malu pergi ke salon perawatan tubuh dan melakukan cukur bulu Miss V sendiri di rumah. Kenyataannya, diungkap Andrea DeMAria dalam Situs Yahoo Health ternyata ini bisa menjadi faktor yang mengancam kesehatan.
Dari laporan sebuah riset ternyata wanita lebih suka mencukur rambut di kemaluannya sendiri. Lebih parahnya hal ini dilakukan dengan pisau cukur biasa.
Masalahnya di sini adalah, sesama kita ketahui bahwasanya kulit disekitar area kewanitaan tersebut sangat sensitif. Bila mencukur dengan tak telaten bisa menyebabkan luka kecil yang tak terlihat oleh mata.
Berdasarkan laporan tersebut sebenarnya, 60 % wanita yang mencukur bulu di area kewanitaanya merasa kurang puas dan mengalami masalah. Salah satunya pengikisan kulit dan tumbuhnya rambut yang lebih kasar.
Apalagi pada daerah tersebut juga ada kelenjar keringat. Bisa dipastikan daerah tersebut selalu dalam keadaan lembab. Ya, ini adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak dan hidup dengan damai sentosa.
Apabila dicukur dan mengalami luka. Sangat dimungkinkan bahwasanya bakteri bisa masuk ke tubuh pada bagian yang terlukan. Berbahaya bukan? Infeksi juga menjadi ancaman untuk terjangkit penyakit menular yang parah seperti Herpes.
Ketika mencukur habis rambut kemaluan, ini artinya kamu juga bertaruh dengan resiko terkena Moluscum Contagiosum. Virus ini sejatinya menular ketika melakukan hubungan suami istri. Dengan demikian, ketika kemaluan tanpa rambut, itu berarti telah menghilangkan salah satu perisai penyebaran virus dan bakteri yang kontak langsung dengan kulit.
Namun, meskipun demikian alasan malu tentu tetap menjadi hal utama kenapa mencukur sendiri di rumah. Tidak salah, namun kamu harus memperhatikan hal hal berikut ini.
Dari laporan sebuah riset ternyata wanita lebih suka mencukur rambut di kemaluannya sendiri. Lebih parahnya hal ini dilakukan dengan pisau cukur biasa.
Masalahnya di sini adalah, sesama kita ketahui bahwasanya kulit disekitar area kewanitaan tersebut sangat sensitif. Bila mencukur dengan tak telaten bisa menyebabkan luka kecil yang tak terlihat oleh mata.
Berdasarkan laporan tersebut sebenarnya, 60 % wanita yang mencukur bulu di area kewanitaanya merasa kurang puas dan mengalami masalah. Salah satunya pengikisan kulit dan tumbuhnya rambut yang lebih kasar.
Apalagi pada daerah tersebut juga ada kelenjar keringat. Bisa dipastikan daerah tersebut selalu dalam keadaan lembab. Ya, ini adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak dan hidup dengan damai sentosa.
Apabila dicukur dan mengalami luka. Sangat dimungkinkan bahwasanya bakteri bisa masuk ke tubuh pada bagian yang terlukan. Berbahaya bukan? Infeksi juga menjadi ancaman untuk terjangkit penyakit menular yang parah seperti Herpes.
Ketika mencukur habis rambut kemaluan, ini artinya kamu juga bertaruh dengan resiko terkena Moluscum Contagiosum. Virus ini sejatinya menular ketika melakukan hubungan suami istri. Dengan demikian, ketika kemaluan tanpa rambut, itu berarti telah menghilangkan salah satu perisai penyebaran virus dan bakteri yang kontak langsung dengan kulit.
Namun, meskipun demikian alasan malu tentu tetap menjadi hal utama kenapa mencukur sendiri di rumah. Tidak salah, namun kamu harus memperhatikan hal hal berikut ini.
- Trim atau dipotong pendek terlebih dahulu sebelum dicukur.
- Gunakan pisau cukur yang steril, sebaiknya pisau cukur dimasukkan ke dalam air mendidih terlebhi dahulu
- Menggunakan mata pisau cukur yang baru
- Berikan sabun dan bilas dengan air hangat bagian daerah kewanitaan kamu, agar lebih lembut.
- Untuk bercukur, dimulai dari daerah arah tumbuhnya rambut
- Jangan Menggosok area yang sudah dicukur dengan apapun. Sebaiknya kamu tepuk atau kibas dengan handuk yang halus saja.
- Selalu gunakan pakaian dalam dengan bahan katun. Ini akan mengurangi kelembaban karena aliran udara lebih lancar.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar