Barossa Valley adalah sebuah kawasan lembah yang dikenal sebagai kawasan perkebunan anggur dan pusat industri minuman anggur di Australia Selatan.
Barossa Valley berada sekitar 55 km di arah timur laut Adelaide. Untuk mencapainya, saya menempuh rute utara mengikuti Main North Road yang juga disebut sebagai Jalan A20. Karena kurang jeli membaca rambu-rambu, setiba di kota Gawler saya kehilangan arah dan tidak menemukan persimpangan yang menuju Barossa Valley. Kami kebablasan sehingga mesti memutar agak jauh. Daripada pusing-pusing mencari arah jalan, maka saya putuskan untuk berhenti di stasiun BBM di tengah kota. Setelah melayani sendiri mengisi bensin, maka sambil membayar bensin di dalam tokonya, sambil tanya arah yang benar menuju Barossa Valley kepada seorang ibu yang jualan bensin. Jawabannya klasik, yang kalau saya terjemahkan kira-kira begini : "Sampeyan terus saja, nanti di perempatan lampu merah kedua, belok kanan".
Barossa Valley memang sebuah kawasan lembah pegunungan yang menarik untuk dikunjungi. Bentang alamnya kira-kira mirip-mirip kawasan perkebunan teh. Berhawa sejuk, berpemandangan indah dengan morfologi tanahnya yang berbukit-berlembah, di mana kebun anggur membentang di kawasan seluas tidak kurang dari 25 km x 11 km. Tidak mengherankan kalau lebih seperempat produksi anggur Australia dihasilkan dari daerah ini.
Aslinya Barossa Valley dibuka oleh pendatang para petani Lutheran Jerman di tahun 1830-an, yang tidak hanya menanam anggur tapi juga membawa minuman anggur dari negerinya dan teknik pengolahannya. Lalu tahun 1842, seorang mineralogist asal Jerman, Johann Menge, ditugaskan menyelidiki kawasan ini. Namun yang terangkat dalam laporan penyelidikannya justru bukan adanya potensi geologi melainkan kebun anggur, jagung dan anggrek. Meskipun sebuah ladang emas, Barossa Goldfields, pernah ada di kawasan ini hingga penghujung abad 19. Yang kemudian berkembang hingga sekarang adalah kawasan kebun anggur dan industri minuman anggurnya.
Maka kini Barossa Valley dikenal sebagai daerah tujuan wisata pegunungan yang cukup populer di Australia Selatan. Nama Barossa sebenarnya berasal dari sebuah nama di Spanyol, Barrosa (double 'r'), yang kemudian terpeleset hingga kini menjadi Barossa (double 's'). Salah satu warisannya, kini masih banyak nama-nama yang berbau-bau Jerman.
Ada ribuan hektar kebun anggur tersebar di Barossa Valley. Ada lebih lima ratus petani anggur, sebagian diantaranya merupakan generasi keenam dari embah-buyutnya yang juga petani anggur. Sekitar enam puluh ribu ton buah anggur dipasok ke lebih 60 lokasi industri pengolahan minuman anggur yang ada di Barossa Valley. Sebagian ada yang hanya berupa industri rumahan berskala puluhan ton saja, sebagian lainnya adalah pabrik-pabrik ysng memproses anggur hingga 10.000 ton.
Mengunjungi kebun anggur dan pabrik pengolahannya memang jadi pengalaman unik tersendiri. Sebagian besar dari pabrik-pabrik itu terbuka untuk dikunjungi para wisatawan. Ada juga yang menyediakan fasilitas piknik dan sarana bermain anak-anak. Sementara orang tuanya bisa nenggak anggur. Bagi pengunjung yang sekedar ingin mencicipi produk minuman wine pun disediakan secara gratis. Mencicipi tidak sama dengan nenggak. Kalau yang terakhir ini tentu saja mesti bayar, plus bonus mabuk. Baca juga: Menguak Sisi Romantis Kota Praha
Barossa Valley berada sekitar 55 km di arah timur laut Adelaide. Untuk mencapainya, saya menempuh rute utara mengikuti Main North Road yang juga disebut sebagai Jalan A20. Karena kurang jeli membaca rambu-rambu, setiba di kota Gawler saya kehilangan arah dan tidak menemukan persimpangan yang menuju Barossa Valley. Kami kebablasan sehingga mesti memutar agak jauh. Daripada pusing-pusing mencari arah jalan, maka saya putuskan untuk berhenti di stasiun BBM di tengah kota. Setelah melayani sendiri mengisi bensin, maka sambil membayar bensin di dalam tokonya, sambil tanya arah yang benar menuju Barossa Valley kepada seorang ibu yang jualan bensin. Jawabannya klasik, yang kalau saya terjemahkan kira-kira begini : "Sampeyan terus saja, nanti di perempatan lampu merah kedua, belok kanan".
Barossa Valley memang sebuah kawasan lembah pegunungan yang menarik untuk dikunjungi. Bentang alamnya kira-kira mirip-mirip kawasan perkebunan teh. Berhawa sejuk, berpemandangan indah dengan morfologi tanahnya yang berbukit-berlembah, di mana kebun anggur membentang di kawasan seluas tidak kurang dari 25 km x 11 km. Tidak mengherankan kalau lebih seperempat produksi anggur Australia dihasilkan dari daerah ini.
Aslinya Barossa Valley dibuka oleh pendatang para petani Lutheran Jerman di tahun 1830-an, yang tidak hanya menanam anggur tapi juga membawa minuman anggur dari negerinya dan teknik pengolahannya. Lalu tahun 1842, seorang mineralogist asal Jerman, Johann Menge, ditugaskan menyelidiki kawasan ini. Namun yang terangkat dalam laporan penyelidikannya justru bukan adanya potensi geologi melainkan kebun anggur, jagung dan anggrek. Meskipun sebuah ladang emas, Barossa Goldfields, pernah ada di kawasan ini hingga penghujung abad 19. Yang kemudian berkembang hingga sekarang adalah kawasan kebun anggur dan industri minuman anggurnya.
Maka kini Barossa Valley dikenal sebagai daerah tujuan wisata pegunungan yang cukup populer di Australia Selatan. Nama Barossa sebenarnya berasal dari sebuah nama di Spanyol, Barrosa (double 'r'), yang kemudian terpeleset hingga kini menjadi Barossa (double 's'). Salah satu warisannya, kini masih banyak nama-nama yang berbau-bau Jerman.
Ada ribuan hektar kebun anggur tersebar di Barossa Valley. Ada lebih lima ratus petani anggur, sebagian diantaranya merupakan generasi keenam dari embah-buyutnya yang juga petani anggur. Sekitar enam puluh ribu ton buah anggur dipasok ke lebih 60 lokasi industri pengolahan minuman anggur yang ada di Barossa Valley. Sebagian ada yang hanya berupa industri rumahan berskala puluhan ton saja, sebagian lainnya adalah pabrik-pabrik ysng memproses anggur hingga 10.000 ton.
Mengunjungi kebun anggur dan pabrik pengolahannya memang jadi pengalaman unik tersendiri. Sebagian besar dari pabrik-pabrik itu terbuka untuk dikunjungi para wisatawan. Ada juga yang menyediakan fasilitas piknik dan sarana bermain anak-anak. Sementara orang tuanya bisa nenggak anggur. Bagi pengunjung yang sekedar ingin mencicipi produk minuman wine pun disediakan secara gratis. Mencicipi tidak sama dengan nenggak. Kalau yang terakhir ini tentu saja mesti bayar, plus bonus mabuk. Baca juga: Menguak Sisi Romantis Kota Praha
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar