Monumen Soekarno-Hatta terletak di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa puluh meter sebelum sampai di pertigaan Megaria. Meskipun saya sering melewati Jalan Proklamasi, hampir setiap hari selama beberapa tahun, namun baru beberapa minggu lalu akhirnya saya benar-benar menghentikan mobil dan parkir di pinggir jalan di depan monumen untuk melihat dan memotret Monumen Soekarno – Hatta yang bersejarah itu.
Soekarno dan Mohammad Hatta, yang terkenal dengan sebutan Soekarno-Hatta, membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di sebuah rumah di tempat itu. Soekarno kemudian diangkat menjadi Presiden pertama Republik Indonesia dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden pertama.
Jalan masuk ke Monumen Soekarno – Hatta cukup lega dan lebar. Kondisinya masih dalam keadaan cukup baik. Tidak ada penjaga, dan tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta ini.
Area sekitar Monumen Soekarno – Hatta memang dibuat seperti layaknya taman kota yang rimbun dengan pepohonan dan tanaman bunga, hanya saja di pusatnya terdapat patung Soekarno – Hatta berdiri bersisian, meskipun agak berjauhan,, dipisahkan oleh tengara peresmian dan tengara teks proklamasi.
Bangunan utama Monumen Soekarno – Hatta adalah patung Soekarno yang berada di sebelah kiri memegang naskah proklamasi, dan patung Mohammda Hatta di sebelah kanannya dengan kedua tangan melipat di balik punggung.
Di belakang patung Soekarno – Hatta, terdapat 17 pilar yang melambangkan tanggal dibacakannya naskah proklamasi. Sayang karena areanya yang begitu terbuka, Monumen Soekarno – Hatta itu tampaknya sering menjadi ajang permainan anak-anak yang memang memerlukan lahan gratis untuk tempat bermain.
Prasasti yang berada diantara kedua patung dibuat untuk menandai peresmian Monumen Soekarno – Hatta yang dilakukan dan ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 16 Agustus 1980. Meskipun Soeharto yang menyingkirkan Soekarno dari kekuasaan, namun tampaknya ia masih berusaha menghormati para pendiri republik ini, diantaranya dengan memberi nama bandara internasional di Cengkareng dengan nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Di dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta juga Tugu Petir yang menjadi tempat dimana teks proklamasi dibacakan. Pada pada Tugu Petir terdapat tengara yang berisi teks yang menyebutkan soal itu. Lokasi dimana Tugu Petir berada sebelumnya merupakan rumah Bung Karno, yang dihancurkan atas perintahnya sendiri.
Di dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta juga terdapat sebuah tugu peringatan berukuran kecil di yang didirikan setahun setelah kemerdekaan untuk menghargai peran dari para pejuang wanita.
Soekarno dan Mohammad Hatta, yang terkenal dengan sebutan Soekarno-Hatta, membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di sebuah rumah di tempat itu. Soekarno kemudian diangkat menjadi Presiden pertama Republik Indonesia dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden pertama.
Jalan masuk ke Monumen Soekarno – Hatta cukup lega dan lebar. Kondisinya masih dalam keadaan cukup baik. Tidak ada penjaga, dan tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta ini.
Area sekitar Monumen Soekarno – Hatta memang dibuat seperti layaknya taman kota yang rimbun dengan pepohonan dan tanaman bunga, hanya saja di pusatnya terdapat patung Soekarno – Hatta berdiri bersisian, meskipun agak berjauhan,, dipisahkan oleh tengara peresmian dan tengara teks proklamasi.
Bangunan utama Monumen Soekarno – Hatta adalah patung Soekarno yang berada di sebelah kiri memegang naskah proklamasi, dan patung Mohammda Hatta di sebelah kanannya dengan kedua tangan melipat di balik punggung.
Di belakang patung Soekarno – Hatta, terdapat 17 pilar yang melambangkan tanggal dibacakannya naskah proklamasi. Sayang karena areanya yang begitu terbuka, Monumen Soekarno – Hatta itu tampaknya sering menjadi ajang permainan anak-anak yang memang memerlukan lahan gratis untuk tempat bermain.
Prasasti yang berada diantara kedua patung dibuat untuk menandai peresmian Monumen Soekarno – Hatta yang dilakukan dan ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 16 Agustus 1980. Meskipun Soeharto yang menyingkirkan Soekarno dari kekuasaan, namun tampaknya ia masih berusaha menghormati para pendiri republik ini, diantaranya dengan memberi nama bandara internasional di Cengkareng dengan nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Di dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta juga Tugu Petir yang menjadi tempat dimana teks proklamasi dibacakan. Pada pada Tugu Petir terdapat tengara yang berisi teks yang menyebutkan soal itu. Lokasi dimana Tugu Petir berada sebelumnya merupakan rumah Bung Karno, yang dihancurkan atas perintahnya sendiri.
Di dalam kompleks Monumen Soekarno – Hatta juga terdapat sebuah tugu peringatan berukuran kecil di yang didirikan setahun setelah kemerdekaan untuk menghargai peran dari para pejuang wanita.
Lokasi
Monumen Soekarno-Hatta
Jalan Proklamasi, Menteng-Cikini,
Jakarta Pusat.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar