Pemberian vaksin pada anak ditujukan untuk memberi proteksi dan ketahanan bagi tubuh mereka agar kebal terhadap penyakit. Ternyata populasi anak wajib vaksin ini menjadi lahan bisnis bagi para pembuat vaksi oplosan. Dengan membuat vaksin yang tidak sesuai dengan standar kesehatan, bisnis ini menjadi lahan penghasil uang yang besar.
Ketidak tahuan konsumen, didukung kuat jaringan peredaran vaksin oplosan ini membuat peredaran vaksin ini lancar jaya. Terungkap kasus ini pada tahun 2016, ditangkap beberapa pengedar dan produsen vaksin non-standar ini. Dengan begitu dapt diartikan telah banyak masyarakat yang mengunakan vaksin palsu ini tanpa disadari.
Bagi para orang tua yang memiliki anak. Pasti akan menjadi kerisauan, apakah anak mengkonsumsi vaksin oplosan atau tidak. Dinyatakan vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe risiko anak paling berat apabila mengkonsumsi vaksin palsu adalah terkena infeksi. Hal ini dikarenakan dalam produksi vaksn palsu, diigunakan cara dan alat medis yang tidak standar serta tidak sesuai prosedur mdis yang seharusnya. Di khawatirkan ada banyak kuman, bakteri dan sejenisnya dalam vaksin ini. Tentu saja ini akan berbahaya bila di injeksi ke tubuh anak.
Untuk mengenali apakah anak inLiners korban dari peredaran vaksin palsu ini atau bukan tim inLiners memberikan tanda tanda anak yang terkena vaksin palsu. Informasi ini diteruskan dari sumber tabloid nova. Adapun tanda anak terkena vaksin palsu adalah.
- Demam tinggi dengan disertai cepatnya laju nadi
- Sesak nafas
- Nafsu makan menurun
Share Yuk