Mungkin ada yang masih asing dengan nama satu kuliner nusantara ini; nasi ponggol. Tapi mendengar kata ‘ngapak’ tentulah tak asing lagi di telinga masyarakar Indonesia. Ngapak sendiri merupakan sebuah bahasa daerah untuk masyarakat Tegal dan sekitarnya; Pemalang, Purwokerto, Brebes.
Rupanya, selain memiliki bahasa unik yang khas dan terkenal medok-nya tersebut, warga Ngapak memiliki makanan khas tradisional yang terkenal lezat dan menjadi penambah penyemangat tiap siapa saja yang menyantapnya di pagi hari sebagai menu sarapan. Dan yang tak kalah unik lagi, masyarakat Tegal masih menjaga dan melestarikan kuliner ini sampai sekarang.
Meskipun banyak kuliner-kuliner baru di luar sana yang lebih modern, warga Ngapak masih setia menyantap nasi ponggol setiap pagi. Nasi ponggol seperti telah menjadi menu wajib untuk mereka. Jika kebanyakan warga di daerah lain memiliki kebiasaan berkutat di dapur setiap pagi, maka lain halnya dengan warga Ngapak, mereka hampir semua serentak mendatangi warung atau warteg terdekat langganan mereka yang menyediakan menu favorit mereka, nasi ponggol
Penjual nasi ponggol bisa ditemui di lapaknya (menggelar dagangan di atas meja di depan rumah atau membangun sebuah warteg) sekitar pukul setengah enam pagi. Menu yang khas; nasi hangat berpadu dengan orek-orek tempe/sambal goreng tempe ditambah lauk pauk yaitu tempe tepung atau bakwan sayur. Semuanya menyatu di atas selembar daun pisang yang alami memunculkan aroma harum dan menggugah selera makan. Nasi ponggol akan lebih nikmat jika di sajikan hangat-hangat.
Tak sulit menemukan pemandangan seorang penjual nasi ponggol, karena hampir di setiap blok di kawasan Tegal baik pusat kota maupun kabupaten mudah sekali menjumpai penjual nasi ponggol. Dan tiap dari lapak mereka selalu ramai dikerumuni warga sekitar yang mengantri makanan sederhana namun lezat ini.
Soal harga, benar-benar membuat tercengang. Tak hanya ramah di kantong, tetapi sangat merakyat. Hanya dengan menyiapkan budget mulai dari Rp. 2000,- sampai Rp. 4000,- sebungkus nasi ponggol lengkap denga lauknya yang menggoda selera sudah bisa dibawa pulang atau langsung disantap di tempat. Soal kualitas makanan, tak perlu khawatir, rempah-rempah yang digunakan dalam mengolah makanan khas yang satu ini terjamin alami dan terhindar dari pengawet maupun penyedap instan. Jadi tak hanya mengenyangkan, nasi ponggol juga menyehatkan.
Baru-baru ini pembuat nasi ponggol sepertinya juga tak mau kalah dengan produsen makanan di luar sana untuk berkreativitas meningkatkan kualitas tanpa menghilangkan ciri khas nasi ponggol. Mulai bermunculan nasi ponggol dengan berbagai macam inovasi, seperti nasi ponggol setan yang terkenal dengat pedasnya yang menggigit, bahkan beberapa penjual menyediakan level-level pedas sesuai dengan keinginan pelanggan. Harapan mereka, masyarakat Tegal tak akan kehilangan identitas meski banyak menu-menu baru bermunculan. Karena menurut mereka, kecintaan pada kuliner dapat menjaga kelestarian khas setiap daerah. Baca juga: Makanan Khas Kuliner Semarang.
Rupanya, selain memiliki bahasa unik yang khas dan terkenal medok-nya tersebut, warga Ngapak memiliki makanan khas tradisional yang terkenal lezat dan menjadi penambah penyemangat tiap siapa saja yang menyantapnya di pagi hari sebagai menu sarapan. Dan yang tak kalah unik lagi, masyarakat Tegal masih menjaga dan melestarikan kuliner ini sampai sekarang.
Meskipun banyak kuliner-kuliner baru di luar sana yang lebih modern, warga Ngapak masih setia menyantap nasi ponggol setiap pagi. Nasi ponggol seperti telah menjadi menu wajib untuk mereka. Jika kebanyakan warga di daerah lain memiliki kebiasaan berkutat di dapur setiap pagi, maka lain halnya dengan warga Ngapak, mereka hampir semua serentak mendatangi warung atau warteg terdekat langganan mereka yang menyediakan menu favorit mereka, nasi ponggol
Penjual nasi ponggol bisa ditemui di lapaknya (menggelar dagangan di atas meja di depan rumah atau membangun sebuah warteg) sekitar pukul setengah enam pagi. Menu yang khas; nasi hangat berpadu dengan orek-orek tempe/sambal goreng tempe ditambah lauk pauk yaitu tempe tepung atau bakwan sayur. Semuanya menyatu di atas selembar daun pisang yang alami memunculkan aroma harum dan menggugah selera makan. Nasi ponggol akan lebih nikmat jika di sajikan hangat-hangat.
Tak sulit menemukan pemandangan seorang penjual nasi ponggol, karena hampir di setiap blok di kawasan Tegal baik pusat kota maupun kabupaten mudah sekali menjumpai penjual nasi ponggol. Dan tiap dari lapak mereka selalu ramai dikerumuni warga sekitar yang mengantri makanan sederhana namun lezat ini.
Soal harga, benar-benar membuat tercengang. Tak hanya ramah di kantong, tetapi sangat merakyat. Hanya dengan menyiapkan budget mulai dari Rp. 2000,- sampai Rp. 4000,- sebungkus nasi ponggol lengkap denga lauknya yang menggoda selera sudah bisa dibawa pulang atau langsung disantap di tempat. Soal kualitas makanan, tak perlu khawatir, rempah-rempah yang digunakan dalam mengolah makanan khas yang satu ini terjamin alami dan terhindar dari pengawet maupun penyedap instan. Jadi tak hanya mengenyangkan, nasi ponggol juga menyehatkan.
Baru-baru ini pembuat nasi ponggol sepertinya juga tak mau kalah dengan produsen makanan di luar sana untuk berkreativitas meningkatkan kualitas tanpa menghilangkan ciri khas nasi ponggol. Mulai bermunculan nasi ponggol dengan berbagai macam inovasi, seperti nasi ponggol setan yang terkenal dengat pedasnya yang menggigit, bahkan beberapa penjual menyediakan level-level pedas sesuai dengan keinginan pelanggan. Harapan mereka, masyarakat Tegal tak akan kehilangan identitas meski banyak menu-menu baru bermunculan. Karena menurut mereka, kecintaan pada kuliner dapat menjaga kelestarian khas setiap daerah. Baca juga: Makanan Khas Kuliner Semarang.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar