Sushi, makanan yang berasal dari negeri Matahari Terbit ini ternyata bukan makanan sembarangan. Memang mudah ditemukan di restoran dengan tema japanese. Bagi yang pernah makan ini tentu bisanya ya.. makan yang penting masuk mulut. Bagi yan belum pernah coba, wajib coba kuliner Jepang yang satu ini. Eits... tunggu dulu ternyata mau makan sushi ini ada etika dan cara cara memakan sushi yang benar.
Jadi ketika nanti pergi ke Jepang, inLiners harus menggunakan etika atau ketentuan ini ketika makan sushi. Ingat dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung, pepatah kita mengajarkan demikian bukan? Makan sushi di negeri Jepang harus ikuti adatnya Jepang. Ini dia beberapa etika dan ketentuan saat makan sushi.
Tunjukkan rasa homat pada itamae. Itamae adalah orang atau pelayan yang mempersiapkan sushi. Atau dengan kata lainnya chef yang menyiapkan hidangan sushi ini. Untuk memperlihatkan rasa hormat pada itamae ini, pemakan harus makan dengan gaya omakase (urutan yang disarankan chef). Dan ketika ingin memesan sushi itamae akan merasa terhormat jika disapa dengan ramah, lalu minta pendapat dia jenis sushi yang bagus untuk dipesan.
Pilihan minum yang benar. Biasanya untuk makan sushi dimulai dengan sake dan disertai juag dengan sajian green tea. Hindari meminum soft drink atau wine, karena dua jenis minuman ini tidak cocok dikonsumsi bersama sushi.
Makan dengan urutan yang benar atau omakase. Ternyata makan sushi ini tidak sembarangan. Comot ini comot itu. Bangsa Jepang yang dikenal dengan tatanan budaya tinggi menetapkan urutan makan sushi. Pertama makanlah sashimi, kemudian nagiri dan makizushi. Selanjutnya makan sushi roll seperti temaki atau tempura dan terakhir di tutup dengan dessert. Jenis Edamame dan gari bisa inLiners makan kapanpun. Yang terpenting adalah untuk sup miso dimakan pada bagian akhir. Tujuan urutan ini sebenarnya agar bisa benar benar menikmati semua sushi. Karena ada jenis yang rasanya akan tidak terasa disebabkan ditimpal rasa makanan sebelumnya. Makan sesuai urutan ini juga akan memperlihatkan jika inLiners bukan orang katrok amat.
Makan dengan tangan atau sumpit. Untuk makan sushi memang tidak diharuskan menggunakan sumpit. Jenis temaki misalnya sangat direkomendasikan makan menggunakan tangan. Baca juga : Cara Makan Pakai Sumpit.
Tidak semua sushi boleh dicelupkan dalam saos. Penting diketahui, jenis sushi yang telah diolesi dengan saos jangan dicelupkan pada saos yang tersedia. Sementara itu sushi yang ada bagian nasinya boleh dicelup asal jangan sampai nasi tercecer di saos.
Makan sushi dalam sekali gigit. Setiap sushi biasanya telah dibuat sesuai ukuran mulut pada umumnya. Untuk itu secara tradisi memakan sushi sangat dianjurkan dalam sekali gigit. Jika memang terlalu besar, makanan yang telah digigit tidak boleh lagi ditaruh di piring, seperti makan lauk di warteg.
Jangan mencampur wasabi ke kecap. Hal ini akan menyinggung chef, karena ini menandakan sushi tersebut tidak memiliki rasa. Jika memakan nigiri misalnya, biasanya chef (itamae) telah menambahkan wasabi di antara ikan dan nasinya.
Makan gari hanya diantara satu jenis sushi dengan jenis sushi lainnya. Dilarang memakan gari ini di antara sushi saja. Contohnya, inLiners makan sashimi, kemudian makan gari, habis itu jangan makan sashimi lagi. Makanlah jenis sushi yang lain. Hal yang dilarang ketika makan sushi adalah berbagi makanan dengan sumpit. Ketika ada teman ingin mencicipi makanan inLiners, jangan berikan makanan dengan cara melalui sumpit dan diterima si peminta dengan sumpit pula.
Menuangkan minuman,Secara etika lainnya, orang yang paling dihormati dalam jamuan akan menuangkan minuman bagi yang lain. Wah berarti kalau makan dengan bos, bos yang akan menuangkan minuman ke gelas inLiners. Namun jika makan dirumah bersama tamu, yang menuangkan minum bukan berdasarkan posisi lagi, tetapi tuan rumah yang menuangkan minuman.
Terakhir, ucapkan terima kasih kepada itamae. Bila itamae orang Jepang bisa menggunakan kata doumo arigato atau gochiso sama deshita. Demikian etika ketika makan sushi yang sebenarnya. Mengikuti cara cara tersebut hanya untuk membuktikan bahwa kita menghormati budaya mereka.
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar